Mudik Nyetir Sendiri, Doyan Soto Ayam

Menurut Sukamto, itu wajar. ”Mas Agus itu memang sifat sosialnya kuat. Meski pejabat, dia tetap sesederhana dulu,” katanya.

Agus juga dikenal tekun beribadah sunah. Dia biasa berpuasa meski kondisi ekonominya saat ini telah berbalik 180 derajat. ”Karena itu, saya yakin dia bakal amanah menjalankan tugas barunya,” kata dia.

Kebersahajaan Agus juga terus dikenang di almamaternya, ITS. Priyo Suprobo, salah seorang adik tingkat Agus, mengatakan bahwa seniornya itu kerap aktif dalam organisasi kampus.

”Dulu beliau aktif di senat mahasiswa dan membaur dengan semua kalangan, tidak ada senioritas,” ujar Priyo.

Saking aktifnya menjadi aktivis, Agus sering menjadi anggota PTIK. ”Pencinta tidur di kampus, hehehe,” celetuk ketua Senat ITS Surabaya tersebut.

Agus jarang pulang ke tempat kos demi menyelesaikan urusan organisasi di kampus. ”Ditambah dengan tugas kuliah yang banyak. Jadi, sampai malam kami habiskan waktu di kampus,” tuturnya.

Guru besar teknik sipil ITS itu juga tahu, selama menjabat di LKPP, tiap pulang kantor, Agus hanya separo jalan saja naik mobil. ”Sisa perjalanan ke rumah dihabiskan dengan jalan kaki. Olahraga katanya,” tutur Priyo.

Agus juga selalu menanamkan motivasi kepada anak buahnya agar jangan pernah berhenti belajar. Saat mengisi pertemuan-pertemuan dengan berbagai pihak, termasuk dari perguruan tinggi, tak lupa dia mengajak anak buahnya turut serta. ”Yang saya tahu dia tidak ada jarak dengan siapa pun,” ujarnya.

Tentu, KPK butuh sosok ketua yang tidak hanya sederhana dan berjiwa sosial tinggi. Tapi, Bupati Magetan Sumantri menganggap Agus punya bekal lebih dari cukup untuk menjalankan tugas barunya itu. ”Pengalaman Agus sebagai ketua LKPP bakal sangat membantunya di KPK,” katanya. (*/c10/ttg/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan