Tim SAR Perluas Pencarian Feri

[tie_list type=”minus”]Sang Bunda Pasrah Asalkan Anaknya Ditemukan [/tie_list]

bandungekspres.co.id– Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian siswa SMPN 2 Padalarang Feri Yudiansyah, 15 yang terseret arus di kawasan Pos 5 Pantai Barat, Pangandaran pada Minggu (29/11). Korban merupakan warga RT 03/03 Kampung Salim, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung. Korban diketahui berenang bersama empat rekannya sekitar pukul 7:00 WIB. Petugas Balawista berhasil menyelamatkan keempat korban di antaranya Rangga, 15, Aldi, 15, Iklas, 15, dan Adit, 15.

Ibunda Feri Yudiansyah
NITA NURDIANI PUTERI/BANDUNG ESKPRES

PASRAH: Ibunda Feri Yudiansyah, Euis memeluk buku raport Feri saat ditemui Bandung Ekspres di rumahnya warga RT 03/03 Kampung Salim, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung

Meskipun sudah memperluas zona pencarian, namun hingga kemarin (1/12) sore, korban masih belum juga ditemukan. Ocid Sutan Abdul Rosid, anggota Potensi SAR Pangandaran mengatakan kemungkinan besar korban terseret arus bawah laut. ”Kita masih kesulitan menemukan korban karena arah arus laut sulit diprediksi dan terus berubah setiap saat,” ungkapnya kepada Radar Tasikmlaya (grup Bandung Ekspres) kemarin (1/12).

Biasanya, kata dia, korban tenggelam di laut akan muncul ke permukaan dihari ketiga. Namun demikian, pihaknya masih belum menemuna titik terang. Ocid mengatakan pihaknya masih akan terus melakukan pencarian hingga ke tengah laut. ”Kita perluas lagi wilayah pencarian, mudah-mudahan secepatnya bisa ditemukan,” kata dia.

Ami, salah seorang anggota Balawista mengatakan pihak keluarga korban sempat ikut melakukan pencarian. ”Orang tuanya sempat ke pantai. Mereka sangat terpukul,” ungkapnya.

Dikatakanya, pencarian akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. ”Kita usahakan sampai ketemu, biasanya kalau sudah lewat dari tiga hari korban mengambang,” kata dia. Ami berharap, nelayan yang melaut juga ikut membantu melakukan pencarian.

Sementara itu, ibu korban Euis Tuti, 38, mengaku tak percaya atas mudibah ini. Euis tidak menyangka bahwa anak laki-laki satu-satunya berbohong. Menuurt dia, sang anak hanya meminta izin kerja kelompok di Ciburuy pada Sabtu (28/11) pagi.

Sebelumnya, Fery juga sempat mencuci dan menyetrika baju yang dipakainya. ”Tabuh lima subuh teh Feri ngagugahkeun naros sabun da bade nyesehan (Pukul lima subuh Feri membangunkan untuk menanyakan sabun karena mau nyuci,” ucap Euis seraya berlinang air mata kepada Bandung Ekspres kemarin.

Tinggalkan Balasan