Puskesos Butuh Dana Rp 75 Miliar

Selesaikan Masalah PMKS

SUKAJADI – Untuk menyelesaikan pembangunan Pusat Pelayanan Usaha Kesejahteraan Sosial (Puskesos), Dinas Sosial Kota Bandung, membutuhkan kucuran APBD sebesar Rp 75 miliar.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Dodi Ridwansyah mengatakan, Puskesos yang rencananya dibangun di Rancacili, Kecamatan Rancasari dalam tahap menyelesaikan Detail Engineering Design (DED). Tetapi, untuk lapangan masih harus ada revisi. ’’DED ada perubahan dari sisi rancang bangun,” tukas Dodi, kemarin.

Dodi menyatakan, pembangunan Puskesos itu mendapat dua kucuran anggaran, dari provinsi Rp 10 miliar dan kota Rp 27 miliar. Namun dalam lelang sesuai HPS nilai yang tercantum sebesar Rp 21 miliar, terdiri dari Rp 17,9 miliar nilai pekerjaan yang terbagi dalam empat kegiatan termasuk di dalamnya jalan, cut and fill serta sub-struktur. Pekerjaan akan selesai dalam tempo 105 hari. Itupun hanya untuk lantai satu, di luar interior.

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi D Achmad Nugraha menjelaskan, perubahan rancang bangun dan luas lahan karena ada perubahan peruntukkan. Awalnya, pembangunan Puskesos ditujukan bagi wanita tuna susila (WTS). Akan tetapi, kini Puskesos dibangun dirancang untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

’’Dengan didirikannya Puskesos, diharapkan tidak ada lagi PMKS Jalanan di Kota Bandung. Sebab, Puskesos akan dijadikan gedung pelatihan keterampilan khusus untuk PMKS,’’ jelas Amet-sapaan akrabnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menerangkan, Puskesos merupakan bentuk solusi yang diajukan parlemen kepada Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi persoalan PMKS. Bila tidak, jangan heran Bandung akan jadi lautan PMKS. Perlu diingat, Puskesos itu kemanusiaan bukan memenjarakan. Maka, terhadap orang tua yang mengeksploitasi anak perlu pembinaan menyeluruh.

’’Melalui Puskesos para PMKS akan mendapatkan pelatihan dengan harapan dapat lebih mandiri,” tegas Amet. (edy/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan