Kurangi Ketergantungan Pada Beras

[tie_list type=”minus”]The 4Th Padjadjaran PR Fair 2015[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Fakultas Komunikasi Program studi hubungan masyarakat Kampus Jatinangor menggelar seminar The 4Th Padjadjaran PR Fair 2015, yang bertema ”The Power of Public Relation To rebuild Food Security” di Aula Auditorium Fakultas Komunikasi Kampus Jatinangor, kemarin (12/11).

Hadir dalam seminar tersebut sebagai pembicara, kepala badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi, Founder PT Bangkit Casava Mandiri Achmad Subagio, Oprational Manger PT Sumber Prima Anugrah Abadi Mumu Alkadir, Direktur Oprasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Wahyu Suparyono serta Radityo Prabowo Konsultan bidang pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Gardjita Budi mengatakan, Indonesia sebagai negara agraris. Maka otomatis perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian.

Menurut dia, satu tahun ini jumlah produksi beras di Indonesia meningkat hingga 5,8 persen dari jumlah pada tahun sebelumnya. ”Saat ini negara memiliki cadangan beras sekitar 272.000 ton yang nantinya akan digunakan untuk cadangan apabila terjadi suatu bencana ataupun hal lainnya,” katanya.

Founder PT Bangkit Casava Mandiri Achmad Subagio mengungkapkan, banyak lahan lahan marjinal di wilayah Indonesia yang terbengkalai dan tidak digunakan, padahal lokasi tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam dan dijadikan lahan pertanian.

”Kalau lahan lahan marjinal yang kosong bisa dimanfaatkan, saya yakin produksi padi, singkong atau hasil pertanian laiinya bisa semakin meningkat dan kita tidak perlu lagi mengekspor beras dari negara lain,” ungkap Achmad.

Sementara itu, Direktur Oprasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog menjelaskan, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat, baik dari produksi dalam negeri maupun dengan tambahan impor. Pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan menjadi semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya sangat besar dengan cakupan geografis yang luas dan tersebar.

Indonesia, kata dia, memerlukan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar sebagai kriteria konsumsi maupun logistik yang mudah diakses oleh setiap orang.

“Dalam memenuhi kebutuhan beras masyarakat indonesia, Perum Bulog memiliki 1.550 gudang yang tersebar di beberapa provinsi. Dengan demikian diharapkan kebutuhan beras bagi RTS bisa tercukupi,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan