Pelaku UMKM Harus Siap

[tie_list type=”minus”]Hadapi Persaingan di MEA[/tie_list]

DJULAEHA KARMITA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi untuk lebih proaktif membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Cimahi. Hal itu harus dilakukan agar produk yang dihasilkan bisa bersaing ketika menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Anggota DPRD Komisi I Siti Yanti Abintini mengatakan, langkah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UKM di antaranya dengan membina pelaku UKM, membantu permodalan hingga ke pemasarannya.
Dilanjutkan Siti, para pelaku UKM mau tidak mau harus siap menghadapi MEA. Hanya saja, hal itu harus didukung pemerintah agar para pelaku UKM di Cimahi bisa berkembang.
”Walaupun di Cimahi banyak produk UKM yang sudah dipasarkan keluar kota, mereka (pelaku UKM) harus sudah siap menghadapi persaingan yang lebih berat,” kata Siti di ruang kerjanya Jalan Djulaeha Karmitia kemarin (11/9).
Menurutnya, selama ini Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Cimahi sudah melakukan berbagai langkah untuk mengembangkan produk UKM Cimahi. Salah satunya dengan melakukan pembinaan, mengadakan rumah kemasan, hingga pemasaran.
Disinggung mengenai masalah permodalan, Siti menuturkan, dinas terkait harus mengkoordinir para pelaku UKM agar nantinya bisa mendapat bantuan permodalan hingga bisa mengembangkan salah satu produknya. ”Permodalan itu bisa dilakukan melalui koperasi dan lainnya,” tambahnya.
Menurut Siti, produk UKM Cimahi sekarang sudah cukup banyak, dan ada yang sudah go internasional, baik yang tergabung dalam POCI (Produk Oleh-Oleh Cimahi) maupun Olci (Oleh-oleh Cimahi). Namun produk UKM yang jadi andalan Cimahi tetap produk makanan. ”Salah satu produk asli Cimahi yang sudah go internasional yaitu bandrek Cihanjuang,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pengelola Olci (Oleh-oleh Cimahi), Wiwi Sawiyani, 51, menuturkan, omset makanan produk UKM terus bertambah tiap harinya. Bahkan dari daerah lainpun banyak yang pesan.
”Biasanya mereka datang ketempat-tempat penjualan. Tapi lama kelamaan lewat telepon atau online yang kebanyakan memesan dengan jumlah yang banyak,” kata Wiwi di Pasar Cimindi Jalan Mahar Martanegara kemarin (11/9).

Tinggalkan Balasan