Mulai Tekuni Bisnis Cafe

[tie_list type=”minus”]Dado Garap Cafe Ceker And Wings[/tie_list]

Bandung – Sadar jika umur di sepakbola hanya sementara, gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar mulai gencar menyiapkan investasi untuk hari tuanya. Dia rupanya sadar betul tak bisa seterusnya bergantung hidup pada sepak bola.

DediKusnandar bandung-ekspres
ISTIMEWA
TAK KEKAL: Meski mengutamankan sepakbola namun tidak sedikit pemain yang mulai menjalani bisnis sampingan di luar lapangan.

Sebelumnya, pemain berusia 24 tahun ini mendirikan tempat kost, kini dia menggarap bisnis kuliner. Ya, Dado -sapaan dia- mendirikan cafe Dado De Ceker and Wings, karena memang kaki dan Sayap Ayam menjadi menu andalan di tempat usahanya itu.

Cafe di Jalan Raya Jatinangor, Ciseke besar nomor 42 kecamatan Jatinangor tersebut dia kemas dengan konsep sepak bola.

Selain interior, dalam sajian menunya juga dia namakan identik dengan sepakbola. Seperti World Cup, Ekstra Time, Wings League dan Liga Ceker Indonesia.

”Saya pemain bola ya nggak jauh-jauh lah dari bola. Pertama ini ada gawang tempat-tempat kaya bola terus menu juga kita pake julukan bola, agar lebih menarik lagi lah,” tuturnya kemarin.

Sebagai pengusaha kuliner, Dado tertantang untuk menuangkan ide kreatifnya yang selama ini memang hanya dia lakukan di lapangan. Selain berburu rupiah, dia juga bisa mendapatkan pengalaman dan keterampilan anyar pasca mendirikan tempat usahannya itu.

”Bisnis bukan semata mata uang, tapi saya dulu pernah sekolah, senang membaca jadi disitu saya bisa menggali sisi kreatif. Kalau dari segi bisnis saya belajar bagaimana cara mengolah uang, manajemen kaya gini jadi saya tau intinya dapet ilmu baru lah,” imbuhnya.

Menurut dia, usahanya itu tak akan mengganggu kariernya di sepak bola. Karena di De Ceker And Wings, dia sudah menyusun manajerial yang jelas. Sehingga bisa tetap fokus memperkuat Persib.

”Enggak (mengganggu) lah. Apalagi, ini mah cuma penghasilan kedua saja. Sepak bola tetap yang utama,” bebernya.

Dia mengaku, terinspirasi untuk membuka bisnis kuliner di Jatinangor karena melihat potensi banyaknya perguruan tinggi. ”Awalnya saya kan orangnya suka kuliner, terus sya setiap membela klub sebelumnya kaya di Pelita (Jaya), Persebaya, pernah di Arema, dan saat di Persib saya mengunjungi tiap (tempat) kuliner di tiap kota itu tempat jualan ceker selalu rame,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan