Si Pengambil Bola Jadi Termahal Asia

LONDON – Si ball boy dari FC Seoul ini akhirnya melampaui impiannya selama ini. Tak hanya sukses membuktikan kualitas di lapangan hijau, dia kini juga menjadi pemain Asia dengan transfer termahal sepanjang masa.

Jumat (28/8) Son Heung-min, si bocah pengambil bola tersebut, resmi meneken kontrak dengan klub Inggris Tottenham Hotspur. Pemain berusia 23 tahun itu diboyong dari klub Jerman Bayer Leverkusen seharga 21,2 juta pounds atau sekitar Rp 474,5 miliar.

Nilai tersebut jauh melewati rekor sebelumnya yang dicatatkan pemain Jepang Hidetoshi Nakata. Saat merekrut Nakata dari Perugia pada musim panas 2012, AS Roma harus membayar seharga USD 23,3 juta atau berdasar kurs sekarang senilai Rp 327,1 miliar.

Son menjadi pemain kedua asal Korsel yang membela Spurs setelah Lee Young-pyo (2005-2008). Di Premier League musim ini, Son yang membukukan 29 gol dari 87 penampilan bersama Leverkusen menjadi pemain ketiga dari Negeri Ginseng, selain Lee Chung-yong (Crystal Palace) dan Ki Sung-yueng (Swansea).

Di Spurs, Son akan mengenakan nomor punggung 7. Pemain yang berjuluk Cristiano Ronaldo-nya Korsel tersebut didatangkan Spurs untuk menjadi pendukung Harry Kane di lini depan. Bukan hanya sebagai penyerang, dia juga bisa bermain sebagai winger.

Dalam pernyataannya, pemain yang sudah mencatat 44 caps dan 11 gol bersama tim nasional Korsel itu mengaku bahwa sudah menjadi impiannya bermain di Premier League. Dia khususnya tertantang untuk membalas riuhnya fans Spurs dengan gol-golnya.

Son berpeluang menjalani debut saat Spurs menjamu Everton malam nanti. Atau jika tidak, dia debut dalam pertandingan tandang ke Stadium of Light, markas Sunderland, dua pekan ke depan (13/9). ”Saya sudah tidak sabar untuk merasakan atmosfer Premier League dan menunjukkan kepada fans Spurs sejauh apa yang bisa saya berikan,” tutur putra mantan pemain timnas Korsel Son Woong-jung itu.

Son Heung-min merupakan tipe pemain yang memiliki kaki kiri dan kanan sama baik. Son menghabiskan enam musim profesional pertamanya di Jerman. Dia bergabung dengan Akademi Hamburger SV pada usia 16 tahun dan menjalani debut Bundesliga di musim 2010-2011. Rekor gol tertingginya dicatat pada musim 2012-2013, saat membukukan 12 gol untuk Hamburger. Pada musim berikutnya, pemain yang mencetak satu gol untuk Korsel di Piala Dunia 2014 itu pindah ke Leverkusen. (ren/c11/ttg/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan