Awas, Jambret Sadis Berkeliaran Lagi!

Marak Terjadi Seusai Lebaran

SUMUR BANDUNG – Saat ini, para pelaku penjambretan semakin sadis, mereka tidak segan menganiaya juga melukai hingga korbannya tewas. Selama bulan Juni-Juli atau sepanjang Ramadan, berapa kali terjadi tindak pidana perampasan di Kota Bandung.

’’Dua bulan terakhir, dimulai sejak bulan puasa, beberapa kali aksi penjambretan. Tapi mulai maraknya sejak Lebaran, terutamanya di pagi hari,’’ tukas Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol di Mapolrestabes Bandung kemarin (7/8).

Yoyol yang didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Besar Mokhamad Ngajib tidak menepis kejahatan jalanan banyak terjadi di bawah jembatan layang Pasupati. Berdasarkan laporan seorang korban penjambretan di tempat tersebut, pihaknya menindaklanjuti dan meringkus lima orang, dua di antaranya penjahat kambuhan. ’’Mereka melakukan di 25 TKP dengan beberapa korban, salah satunya meninggal dunia,’’ sahut Yoyol.

Kelima orang yang diamankan itu adalah TRU, ARM, CPI, FHM, dan AS. Yoyol menuturkan, kelimanya memiliki peran yang berbeda, ada yang menguntit sepeda motor korban maupun menarik tas korban. Modus yang dipakai para pelaku dengan menguntit korbannya yang kebanyakan perempuan, kemudian rekannya akan memepet korban. Setelah dekat, bila tas korban diselendangkan akan dipotong menggunakan pisau. ’’Biasanya mereka beraksi pukul 04.00 hingga 06.00,’’ ucap Yoyol.

Aksi penjambretan yang menyebabkan seseorang meninggal terjadi di Jalan Sunda, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Minggu (2/8/2015) sekitar pukul 05.00. Adapun korban tewas bernama Farida Miawati, 55, warga Jalan Harmis 2 No 16, RT 5/7, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong.

Hasil kejahatan kelimanya kerap dijual ke daerah Garut atau Sukabumi. Saat diciduk, mereka akan menjual barang curiannya ke daerah tersebut. Namun, bukan uang yang mereka dapat, malah timah panas polisi yang didapat. Itu setelah, para tersangka melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh petugas.

Ada yang menarik dari kasus ini, pelaku menggunakan motor trail dalam melancarkan aksinya. Apa tanggapan Yoyol? ’’Karena motor trail kan bisa untuk segala medan. Dan lebih lincah, makanya mereka pakai,” kata mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan