UST Arhanudri-3 Unjuk Kekuatan

REGOL – Untuk meningkatkan kemampuan prajuri TNI AD di Yon Arhanudri-3, latihan tempur rutin dilakukan secara berkala dan sistematis.

Komandan Bataliyon Arhanudri-3 Mayor Arh A Andre Wira K S Ap mengatakan, latihan dalam batalionnya memiliki beberapa tingkatan. Dalam satu tahun pertama, peningkatan kemampuan perseorangan yaitu kemampuan pada Pucuk atau secara beregu. Tingkatan kedua adalah kemampuan Pleton, yang selanjutnya akan dilakukan tingkatan Kompi dengan jumlah personil dan persenjataan lebih banyak.

’’Nah yang sekarang diadakan adalah kegiatan UST (Uji Satuan Tempur), yang tingkatannya adalah kemampuan tingkat Pleton,’’ jelas Andre kepada Bandung Ekspres saat latihan di Lapangan Denhub Kodam III/Slw Tegalega kemarin (5/8).

Menurutnya, tujuan dari latihan tersebut selain mengasah kemampuan, juga menguji kesiapan kemampuan prajurit dan peralatan meriam-meriam yang ada di Batalion Arhanudri. ’’Jadi kapan pun kita harus siap, karena tugas Arhanudri-3 adalah melindungi objek-objek vital milik negara dari serangan udara musuh,’’ ucap dia.

Andre menyebutkan, sesuai dengan perintah komandan kegiatan itu dilakukan selama 4 hari dengan diikuti 6 pleton yang berjumlah 281 prajurit. Selain itu, pada latihan tingkat Kompi atau disebut tingkat Batre akan dilakukan kemampuan bertempur secara sebenarnya dengan melibatkan lebih besar anggota. ’’Nah pada latihan tingkat Kompi atau Batre nanti kita akan menggunakan amunisi asli dan saran tembak pesawat tanpa awak,’’ ucap Andre.

Dia menuturkan, Arhanudri-3 saat ini memiliki berbagai macam jenis meriam, termasuk 36 merian anti udara jenis 40 milimeter L70 buatan Buforst dari Ingris yang diproduksi pada tahun 60-an. Sedangkan amunisinya berkaliber 40/60 milimeter.

Walaupun peralatan yang digunakan oleh Arhanudri-3 terbilang sudah lama, kemampuannya bisa diandalkan. Sebab, masih sanggup menembak jatuh sasaran bergerak seperti pesawat pengintai musuh. ’’Meriam ini terbilang multifungsi. Selain bisa menembak dari darat ke udara dengan jangkauan 4 km, meriam ini juga bisa menembak dari darat ke darat dengan jangkau 7 km,’’ ungkap Andre.

Dirnya menambahkan, kemampuan dan kehandalan prajurit TNI khususnya di Batalion Arhanud-3 adalah modal utama selain sikap profesionalismen prajurit TNI. Untuk itu, peralatan secanggih apapun tidak menjamin sukses dalam pertempuran.

Tinggalkan Balasan