200 Ribu Pelancong Serbu Bandung Selatan

SOREANG – Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan ke tempat-tempat wisata yang ada di kawasan Bandung Selatan mengalami peningkatan hingga 25 persen saat libur lLebaran tahun ini.

’’Wisatawan yang berkunjung pada saat libur Lebaran kemarin hingga mencapai lebih dari 200 ribu orang,’’ katanya kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di kantornya kemarin (30/7).

Menurut Adjo, kondisi tersebut diprediksi akan semakin membludak setelah akses Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), yang rencananya selesai pada Juli 2016 mendatang rampung. ’’Apa jadinya kalau Tol Soroja sudah selesai, mungkin kemacetan ke kawasan Bandung Selatang semakin bertambah,’’ ujarnya.

Dirinya menilai, wisata alam yang berada di kawasan Kecamatan Rancabali memang selalu menarik animo masyarakat dari berbagai daerah. Pemandangan yang indah dan sejuknya udara di kawasan tersebut, menjadi favorit bagi para wisatawan. ’’Makanya infrastruktur jalan ke kawasan pariwisata ini harus segera dievaluasi. Nanti kami akan kirim surat ke Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung untuk mengajukan jalan alternatif ke kawasan wisata. Termasuk pelebaran jalan,’’ tambahnya.

Sementara itu, menurut Ketua PHRI H Donal Rustandi libur Lebaran beberapa waktu merupakan berkah tersendiri bagi para pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Bandung. Karena, pengunjung yang datang sangat meningkat bahkan lebih dari seratus persen. Padahal, hal tersebut di luar prediksi mereka. Donal mengatakan, sebelumnya mereka memperkirakan kunjungan wisata ke wilayah Kabupaten Bandung tidak akan membludak karena berbarengan dengan tahun ajaran baru. ’’Secara perhitungan, kita memprediksi masyarakat akan lebih mengutamakan kebutuhan sekolah. Ternyata prediksi tersebut terpatahkan karena pengunjung justru sangat banyak,’’ bebernya.

Karena sudah terlalu penuh, lanjut Donal, para pengusaha hotel sampai memanfaatkan rumah-rumah penduduk di sekitar hotel mereka untuk dijadikan homestay. ’’Ya karena penuh,terpaksa rumah warga pun dijadikan homestay. Dan itu merupakan berkah juga buat para pemilik rumah, karena disewa dengan harga tinggi per harinya,’’ tandasnya.

Selain hotel, restoran juga mengalami peningkatan pengunjung yang sangat tinggi. Bahkan, mereka terpaksa hanya buka setengah hari kerena kehabisan produk yang akan dijual. ’’Saya kira tadinya tidak akan marema, tapi ternyata sama juga ramenya. Bahkan beberapa restoran hanya sanggup buka setengah hari karena kehabisan stok,’’ papar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan