Penjualan Pertalite Melejit

[tie_list type=”minus”]Ramah Pada Teknologi Blue Core [/tie_list]

JAKARTA – Pertamina mulai bernapas lega. Uji coba penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru pertalite disambut antusias oleh pasar.

Vice President Komunikasi PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, penjualan BBM dengan research octan number (RON) 90 itu di berbagai wilayah melonjak drastis pada hari kedua (Sabtu, 25/7) ketimbang penjualan saat hari pertama diluncurkan. ”Antusiasme konsumen sangat tinggi,” ujarnya kemarin.

Untuk wilayah Jawa Timur, kata Wianda, penjualan pertalite di 33 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Surabaya dan sekitarnya pada Sabtu lalu menembus angka 91,4 kiloliter. Artinya, naik 86,6 persen bila dibandingkan dengan realisasi penjualan Jumat yang sebesar 48,9 kiloliter. ”Respons pasar Jatim sangat bagus,” kata mantan presenter salah satu televisi swasta tersebut.

Bahkan, lanjut dia, penjualan pertalite di sebelas SPBU di Sidoarjo dan Mojokerto pada Sabtu lalu tercatat melonjak drastis hingga 26,5 kiloliter, naik 269 persen atau hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan penjualan pada hari pertama sebanyak 9,8 kiloliter. Bahkan, di salah satu SPBU sempat mencatat penjualan hingga 4,7 kiloliter. ”Ini sangat luar biasa,” ucapnya.

Bagaimana dengan penjualan pertalite di Jawa bagian barat yang mencakup Jakarta dan sekitarnya serta Bandung? Wianda menyebutkan, kenaikan konsumsi pertalite pada hari kedua di wilayah ini mencapai 88,9 persen. ”Sedikit lebih tinggi daripada kenaikan di Jatim,” ujarnya.

Pertamina mencatat penjualan pertalite di 66 SPBU pada Sabtu lalu mencapai 186,6 kiloliter atau rata-rata 2,8 kiloliter tiap SPBU. Namun, di beberapa SPBU besar di Jakarta, penjualan pertalite sampai menembus 5 kiloliter per hari. ”Kami yakin konsumsi pertalite akan terus tumbuh,” katanya.

Pada tahap uji coba pasar itu, Pertamina mengumpulkan data penjualan harian pertalite dari SPBU pada keesokannya. Sebab, banyak SPBU yang masih buka hingga tengah malam. Selain itu, Pertamina turut mengumpulkan data penjualan BBM jenis premium maupun pertamax untuk memonitor adanya migrasi atau perpindahan konsumen premium dan pertamax ke pertalite.

Selama ini memang muncul kekhawatiran bahwa hadirnya pertalite dengan RON 90 justru akan memicu perpindahan konsumen pertamax yang memiliki RON 92. Padahal, yang diinginkan adalah berpindahnya konsumen premium dengan RON 88 ke pertalite.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan