Satpol PP Kewalahan Tangani PKL

SUMUR BANDUNG – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali memadati kawasan terlarang berjualan alias zona merah. Akibatnya, kemacetan tak terelakkan. Di antaranya, kawasan Kepatihan, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Merdeka, Asia Afrika dan Jalan Otista.

SATPOL PP
DOKUMENTASI BANDUNG EKSPRES

BERCENGKRAMA: Satpol PP saat menghadiri Ultah Satpol PP di Gasibu. Sementara itu di Alun-alun Kota Bandung, PKL kembali berjualan di trotoar.

Berdasarkan pantauan di lapangan kemarin (12/7), PKL ini bahkan membuka lapak diatas trotoar. Di sekitar Alun-alun pun sama. Tepatnya, di pinggir taman. Seolah tak tahu aturan, PKL dengan cuek menggelar lapak di pintu keluar basement Alun-alun Bandung.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung mengaku kesulitan untuk menangani kembalinya PKL ke kawasan Alun-alun Kota Bandung. Hingga kemarin, para PKL belum dihalau satpol PP, dan masih memadati kawasan zona merah.

’’Itu bandel, tidak terpantau, situasi seperti ini sulit terkendali. Kemampuan kita terbatas,’’ ujar Kasi Penertiban Umum Satpol PP Kota Bandung Satriadi, saat ditemui wartawan di Jalan Dalem Kaum, kemarin (12/7).

Pihaknya beralasan, keterbatasan personel diakuinya menjadi faktor kurangnya pemantauan. Sehingga, membuat exodus PKL meningkat mendekati Lebaran. Saat ini, kata dia, Satpol PP Kota Bandung memiliki 385 personel. ’’Semua personel all out, jadi terbatas. Dibanding jumlah pengunjung lebih dari 1.000 orang. Personel kita mobile ke tujuh titik, jadi tidak netap,’’ papar dia.

Pihaknya mengatakan, banyaknya pengunjung yang datang memang kerap dimanfaatkan para PKL. Sehingga, meski sudah ada aturan, para PKL ini kerap membandel dengan memaksakan diri membuka lapak di zona merah. (fie/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan