Produksi Pertanian Tetap Aman

COBLONG – Memasuki musim kemarau yang diprediksi jatuh pada Juli sampai September, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat memastikan hasil produksi pertanian khususnya tanaman padi tidak akan tergangu pada musim kemarau ini.

pertanian
JP PHOTO

PANEN: Petani tengah mengayak gabah usai panen. Memasuki musim kemarau, produktivitas pertanian di Jawa Barat tidak terpengaruh.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini ada sekitar 12 ribu hektare sawah tadah hujan yang terancam kekeringan.

Menurutnya, berdasarkan prakiraan cuaca musim kemarau yang melanda tahun ini tidak akan panjang dan tingkat kekeringannya tidak separah di daerah lain.

”Jadi Insya Allah kekeringan di Jabar bisa teratasi karena pada Juli ini kita sudah mulai panen yang kedua dan di bulan Agustus atau Oktober sudah mulai hujan,” jelas Heryawan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin (9/7).

Melihat kondisi itu, dirinya telah memerintahkan untuk melakukan koordinasi antara dinas terkait agar masalah kekeringan tersebut tidak memililiki dampak yang luas.

”Langkah antisipasi sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan membagi-bagikan pompa air kepada petani di daerah-daerah yang mengalami kekeringan,” kata Heryawan.

Selain itu, cara yang dilakukan untuk mengantisasipasi jangka pendek, Dinas Pertanian juga telah membangun sumur-sumur pantai untuk menyedot air untuk mengaliri pesawahan di samping perbaikan bendungan dan irigasi.

Heryawan berpendapat, masalah kekeringan yang terjadi sebetulnya tidak perlu dicemaskan seandainya tatanan kelola sumber-sumber air di hulu terpelihara dengan baik.

”Untuk memperbaikinya dan dijadikan program jangka panjang, sumber-sumber air di hulu harus dibenahi dengan mengkondisikan hutan-hutan tetap terjaga sedangkan untuk hutan yang rusak ditanam kembali,” ucap Heryawan.

Dengan demikian, lanjut dia, terpeliharanya hutan sebagai daerah resapan air dan dikelolanya air di danau atau waduk nantinya dapat dipastikan kita akan memiliki sumber air yang melimpah dan tidak akan kekeringan.

Heryawan mengakui, luas lahan sawah di Jabar lebih kecil bila dibandingkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun hasil produksi padi Jabar lebih besar Jabar dengan luas lah

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan