PFI Bertekad Lindungi Pewarta Foto

[tie_list type=”minus”]Deklarasikan Antikekerasan terhadap Wartawan[/tie_list]

Peresmian PFI Kota Bandung
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES

RESMI: Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat Lucky Pransiska menandatangani kain sebagai simbolis deklarasi pembentukan PFI Kota Bandung di Eduplex Cafe, Jalan Cisangkuy, kemarin (6/7).

BANDUNG WETAN – Para Pewarta Foto Indonesia (PFI) berkumpul di Kota Bandung. Perkumpulan ini secara resmi dideklarasikan pada Senin (6/7). Menurut Ketua PFI Pusat Lucky Pransiska, kumpulan pewarta Kota Bandung menjadi kota ke-19 yang bergabung setelah dilakukan di beberapa kota lain, seperti Jakarta, Jogjakarta, dan Makassar.

’’Mengingat banyaknya kekerasan pada wartawan, kita ingin berusaha melindungi anggota kita. Kita awalnya ada pada tahun 1998, cuma memang vakum sampai 2004. Kita berusaha lagi aktif sampai sekarang, dan merangkul pewarta yang lainnya,’’ kata dia kepada wartawan saat acara deklarasi PFI di Cafe Eduplex Bandung, Jalan Cisangkuy, kemarin (6/7).

Perkumpulan ini merupakan perkumpulan pewarta foto berskala nasional yang bertujuan untuk membangun dan merangkul para pewarta di daerah dan saling bekerjasama membangun jaringan. ’’Intinya kita kan mau memperjuangkan anggotanya untuk advokasi perusahaan media. Dalam waktu dekat juga kita akan lakukan diskusi bersama dengan mendatangkan fotografer yang berpengalaman dari luar negeri, kita juga akan buat kelas dengan cakupan kecil mengenai foto,’’ kata dia.

Sementara itu Ketua PFI Kota Bandung Reza Estily menjelaskan, perkumpulan ini merupakan langkah dari kawan kawan pewarta foto yang ingin lebih berkembang. Terutama, dalam memperluas jaringan dan menambah wawasan dan pengetahuan baru mengenai dunia foto.

’’Kalau dulu kan kita ada perkumpulan ngambil pematerinya dari PFI. Sebenernya susah dari setahun lalu kita ingin buat PFI Bandung, karena memang perlu proses dan beberapa hal kita baru deklarasikan hari ini (kemarin, Red),’’ kata dia.

Komunitas fotografer di Bandung, kata dia, termasuk kategori yang aktif. Maka dari itu, perkembangan dunia foto di kota Bandung perlu diiringi dengan ilmu dan teknik yang baik. Sehingga, bisa menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.

Tinggalkan Balasan