Legislator Lakukan Tes Urine

[tie_list type=”minus”]BNN Apresiasi Inisiasi DPRD Jabar[/tie_list]

COBLONG – Badan Narkotika Nasional Jawa Barat melakukan tes urine kepada sejumlah anggota DPRD Jabar. Dari hasil tersebut, sedikitnya sepuluh legislator dari Komisi V yang mengikuti tes, dinyatakan negatif sebagai pengguna narkoba.

Anggota DPRD Provinsi Jabar ikuti Tes Urin
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES

BERIKAN URINE: Seorang anggota Komisi V DPRD Jabar memberikan hasil urinenya kepada petugas BNNP kemarin (6/7). Berdasarkan hasil tes, tak ada legislator yang menggunakan narkoba

’’Negatif semuanya, tidak ada yang menyalahgunakan narkoba,” ucap Kepala BNNP Jabar Brigadir Jenderal Anang Pratanto di Gedung DPRD Jabar kemarin (6/7).

Anang menuturkan, tes urine yang dilakukan pada anggota DPRD merupakan inisiasi Komisi V yang membidangi kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan itu sebenarnya ada 20 anggota. Hanya saja yang mengikuti tes hanya separuhnya.

’’Harapannya bisa ikut semua. Intinya mereka mau mulai menyiapkan suatu program penanggulangan narkotika di Jabar. Sebelum dimulai kita tes dulu biar bersih, kalau memang mau bersihkan orang lain,’’ ujarnya.

Pemeriksaan urine dilakukan dengan menggunakan alat uji yang mampu mendeteksi tiga parameter. Yakni, narkotika jenis amphetamine, morfin, dan ganja. Para legislator diharuskan menuangkan air seni ke dalam wadah. ’’Dari air seni itulah diketahui apakah mereka pengguna narkoba atau bukan,’’ tukas Anang.

Anang menginginkan, kegiatan ini bisa diikuti oleh komisi lainnya atau permintaan langsung pimpinan dewan bagi seluruh anggota dan staf nya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Yomanius Untung menimpali, pihaknya berkomitmen memerangi penyalahgunaan narkotika, terlebih komisi yang dipimpinnya membidangi masalah kesehatan dan sosial.

Adapun maksud dari dilakukannya tes narkoba untuk mempertegas keseriusan yang ada di unsur pemerintahan dalam memberantas narkoba.

Dirinya menyebutkan, berdasarkan data BNN tercatat pada 2014 pengguna aktif narkoba di Jabar mencapai 800 ribu jiwa, dari empat juta jiwa secara nasional. Posisi Jabar ada di bawah DKI Jakarta.

‎’’Kita ingin tunjukkan sikap tegas dalam rangka penyalahgunaan narkoba yang ada di Jabar. Sebelum kita lakukan pembersihan keluar, tentu harus dari kita dulu. Bahkan bila perlu seluruh anggota dewan dan OPD di lingkungan Pemprov Jabar dilakukan tes urine,’’ seru dia. (yan/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan