Pertanyakan Independensi Media

[tie_list type=”minus”]Anggap Ketahanan Informasi Indonesia Sedang Jebol[/tie_list]

SUMUR BANDUNG – Peran media massa saat ini menjadi sangat penting. Selain menjadi corong pemerintahan, media massa juga berperan dalam keutuhan NKRI. Independensi media juga tetap harus dipertahankan. Hal ini diungkapkan dalam seminar nasional yang diselenggarakan Media Mahasiswa Indonesia di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, kemarin (20/5).

Seminar bertajuk merespon permasalhan bangsa saat ini
Fajri Achmad NF. / Bandung Ekspres

SOROTI GENERASI MUDA: Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia Hasto Kuncoro (kedua kiri), Pakar Kebijakan Nasional Abdul Fatah (ketiga kiri), Seniman Fiersa Besari pada Seminar Nasional peran media sebagai pilar ketahanan bangsa di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu (20/5). Seminar bertajuk merespon permasalhan bangsa saat ini menekankan peran media dan pemuda yang menjadi pilar ketahanan bangsa.

Kepala Stasiun RRI Bandung Hasto Kuncoro mengatakan bahwa ketahanan informasi Indonesia saat ini ‘jebol’. Hal itu terjadi karena derasnya informasi dari media asing yang tersebar di Indonesia saat ini. ’’Hal itu berbahaya apalagi di daerah pinggiran Indonesia seperti di Entikong, Takengon, dan Malinau,’’ ujarnya.

Di daerah tersebut, media asing mendominasi siaran radio. Menurut dia, sembilan stasiun radio dari Malaysia, Filipina, dan Thailand lebih mengudara dengan bebas. Sedangkan, siaran lokal biasanya tidak lebih dari satu siaran.

Untuk menjaga ketahanan informasi,  Indonesia, menurut Hasto Kuncoro, media massa lokal seperti RRI harus mampu mengudara hingga ke pelosok. ’’Ketahanan informasi itu penting, kita lihat kehancuran Mesir, dan Suriah berawal dari sini (ketahanan informasi),’’ tegas dia.

Selain itu, dia menggaris bawahi independensi media massa. Saat ini dia memandang media massa kurang memiliki independensi dalam penyaluran informasi. Sehingga, masyarakat tidak mendapatkan informasi yang tepat dan aktual. ’’Banyak sekali tayangan justru memberikan informasi menyesatkan,’’ pungkasnya.

Selain Hasto Kuncoro, Fiersa Besari pun turut menjadi pembicara dalam acara tersebut. Bung Fiersa, panggilan akrab Fiersa Besari, menceritakan sejarah pers di Indonesia hingga pembungkaman beberapa ‘pahwalan’ di era orde baru karena kemarin (20/5), bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

Tinggalkan Balasan