Pusat Kucurkan Rp 105 Miliar

[tie_list type=”minus”]Untuk Citarum dan Ciliwung [/tie_list]

COBLONG –Pemerintah provinsi Jawa Barat mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui program quick wins. Program tersebut untuk menanggulangi lahan kritis di Jabar yang mencapai 324.966, 28 hektar.

Kepala Dinas Kehutanan Jabar, Budi Susatijo mengatakan, rincian lahan sangat kritis tersebut diketahui 40.952,15 Ha dan kritis 302.014,13 Ha. Daerah yang memiliki lahan kritis paling luas adalah Kabupaten Cianjur kemudian diikuti Kabupaten Garut.

’’Kami menargetkan, rehabilitisi lahan kritis ini bisa tuntas 10 tahun,’’ ujarnya Rapat Koordinasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Gedung Sate, belum lama ini.

Untuk merehabilitasi lahan kritis tersebut, pihaknya melakukan program Pengendalian dan Rehabilitasi Lahan Kritis (PRLK). Program itu merupakan bagian dari sistem pengelolaan lahan, yang ditempatkan pada kerangka Daerah Aliran Sungai (DAS). Menurut dia, program ini bertujuan untuk memulihkan sumberdaya lahan yang rusak agar kembali optimal memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder. Kemudian menjamin keseimbangan lingkungan dan tata air DAS.

Dia mengungkapkan, untuk membiayai program ini, Pemprov Jabar telah menganggarkan dalam APBD dan bantuan dari pemerintah pusat. Untuk merehabilitasi Citarum dan Ciliwung saja, pusat memberikan bantuan sebesar Rp 105 miliar.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan DAS Citarum dan Ciliwung UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dodi Susanto mengatakan, lahan kritis yang semakin luas menimbulkan daya dukung DAS menurun. Akibatnya terjadi banjir, tanah longsor, erosi, sedimentasi, dan kekeringan.

DAS Citarum menjadi salah satu daerah yang paling parah. Pihaknya mencatat erosi Citarum mencapai 21,6 juta ton per tahun. Sedangkan sedimentasi 8,4 juta ton per tahun

Melihat kondisi tersebut, pihaknya akan melakukan program quick wins yakni rehabilitasi hutan dan lahan DAS. Selain di Citarum, program serupa akan dilakukan di Sungai Ciliwung dan Cisadane.

Dalam program ini terdapat pembangunan fisik seperti pembuatan Dam (bendungan) pengendalian khusus di Citarum sebanyak 2 unit, pembuatan Dam penahan sebanyak 225 unit dan pembuatan sumur resapan sebanyak 4.300 unit.

Pihaknya juga akan melakukan kegiatan agroforestry. Khusus untuk Citarum mencapai 6.100 Ha. ’’Kita fokus seluruhnya di bagian hulu sungai,’’ ungkap dia.

Tinggalkan Balasan