Wapres Minta Unas Diulang

Namun kepastiannya menunggu analisis jawaban siswa di titik-titik yang diduga menjadi penyebaran bocoran soal ujian.

Dicecar wartawan tentang kebocoran soal unas yang diduga kuat terjadi di Perum Percetakan Negara, Anies terlihat sedikit gemas. Dengan nada bicara agak berat, mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menyebut pembocor soal unas adalah penghianat. ’’Panitia unas itu ribuan. Semua bekerja baik, tapi ada satu yang menjadi penghianat,’’ katanya di ruang pemantauan laporan unas 2015 Kemedikbud kemarin.

Dia menuturkan, kerja keras para kepala sekolah berkumpul sebelum subuh di rayon untuk mengambil naskah ujian, telah dikhianati oleh si pembocor soal ujian. Anies mengatakan posisi Kemendikbud terhadap pelaku pembocor naskah unas tegas. ’’Yang melanggar harus dihukum,’’ ujarnya.

Dia mengapresiasi kinerja kepolisian yang mengusut kasus ini secara marathon. Informasi yang dia dapat, setelah penggeledahan di kantor Perum Percetakan Negara Rabu sore (15/4), polisi langsung memeriksa beberapa saksi sampai kemarin (16/4). Bahkan polisi informasinya sudah menetapkan seorang tersangka atas kasus ini.

Anies membenarkan bahwa konsekuensi atau dampak akibat kebocoran soal ujian adalah dilaksanakan ujian ulangan. Tapi, keputusan ujian ulangan harus menunggu data hasil analisis jawaban siswa. Jika jawaban siswa di daerah atau sekolah tertentu menunjukkan pola yang unik, maka diduga kuat telah terjadi kecurangan.

’’Saya belum bisa putuskan unas diulang atau tidak. Sebaiknya kita tunggu data dulu,’’ paparnya.

Menurut Anies analisis jawaban siswa bakal berjalan cepat. Anies melaporkan kemarin sudah ada beberapa hasil pemindaian yang masuk ke Kemendikbud. Di antaranya dari Kabupaten Kulon Progo, Jogjakarta.

Jika nanti unas terpaksa diulang, Anies mengatakan biaya yang ditumbulkan bukan tanggungan pemerintah. Tapi, akan dibebankan kepada Perum Percetakan Negara. Dia mengatakan sudah mengabari konsekuensi ini kepada percetakan yang berada di Jalan Percetakan Negara No. 21, Jakarta Pusat itu.

Skenario ujian ulangan akibat kecurangan, juga sudah disiapkan oleh Kemendikbud. Yakni ujian ulangan hanya dilakukan di daerah-daerah yang dengan meyakinkan telah terjadi kecurangan. Jadi tidak dilaksanakan oleh seluruh siswa peserta unas 2015.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan