PET Diagnosa Penyakit Lebih Cepat

SUKAJADI – Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) bersama Fakultas Kedokteran Unpad resmi meluncurkan Positron Emission Tomography (PET) kemarin (10/4). Fasilitas ini diklaim mampu mendiagnosa lebih cepat dan lebih teliti. Setelah 15 tahun mencoba membangun fasilitas pelayanan kesehatan berbasis nuklir itu.

Direktur RSHS Ayi Djembarsari menerangkan, 80 persen pasien rumah sakit di Singapura merupakan warga negara Indonesia (WNI). Menurut dia, pasien dari Indonesia memilih untuk berobat di sana karena rumah sakit di Singapura sudah dilengkapi fasilitas PET. ’’Dengan disediakannya fasilitas ini pasien tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri,’’ ujarnya.

Prof Dr Johan S. Masjhur dr SpPd-KEMD SpKN dari Fakultas Kedokteran Unpad menjelaskan, saat ini dunia kedokteran sedang dalam tahap revolusi. Bapak Kedokteran Nuklir Asia Tenggara itu juga memaparkan kelebihan dari fasilitas PET yang berbasis nuklir. ’’Fasilitas ini dapat mendiagnosa penyakit pasien lebih cepat, tepat, dan lebih teliti karena dapat melihat gejala dari tingkat molekul,’’ jelasnya.

Selain itu, menurut koordinator program studi dokter spesialis kedokteran, Achmad Hussein Kartamihardja, PET dapat mendiagnosis lebih baik ketimbang MRI. ’’Kalau MRI (Magnetic Resonance Imaging) sudah rusak baru ketahuan, dengan PET dapat mendeteksi lebih cepat karena sifatnya molekuler,’’ ungkap dia.

Menurut data yang Bandung Ekspres terima, untuk melakukan diagnosa menggunakan fasilitas ini, dengan memanfaatkan BPJS cukup membayar Rp 8.000.000. Diagnosa yang akan dilakukan menyerupai MRI, menyeluruh dari kepala hingga kaki.

Saat ini penyakit yang paling banyak ditangani RSHS ialah kanker kelenjar tiroid. Menurut Hussein, saat ini pasien hingga harus mengantre hingga bulan Oktober untuk mendapatkan penanganan medis. Hadirnya PET juga diharap dapat membantu pasien mendapatkan pelayanan dengan tepat. (mg7/hen)

Tinggalkan Balasan