Angka Kematian Bayi Menurun

[dropcap]L[/dropcap]EMBANG – Angkat tingkat kematian bayi di Kabupaten Bandung Barat mengalami penurunan dari 40,65 persen pada 2013 menjadi 40,38 persen pada 2014. Ini berkat kinerja dan peran aktif para kader Posyandu. Penurunan ini membuktikan bahwa keberadaan para kader Posyandu cukup eksis berpengaruh dalam menjalankan perannya di masyarakat. Pernyataan tersebut diutarakan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Barat, Elian Suharliah Abubakar dalam rakerda Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015 di Lembang, kemarin (1/4).

Angka Kematian Bayi
Istimewa

PEMERIKSAAN: Seorang bayi tengah ditimbang oleh tim medis di salah satu Posyandu. Saat ini, angka kematian bayi di KBB menurut berkat kinerja Kader PKK dan Bidan di lingkungan itu.

”Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang memiliki sumber daya dari masyarakat. Sehingga keberadaan para kader merupakan petugas yang paling dekat dengan masyarakat selain RT, RW dan Desa,” katanya.

Menurutnya, meskipun sumber daya yang dimilikinya berasal dari masyarakat juga, tetapi peran para kader dalam kehidupan sangat dirasakan manfaatnya secara langsung, sehingga harus ada peningkatan kapasitas kader sehingga mampu menangani dan memberikan pencerahan kepada masyarakat selain bidang kesehatan.

”Posyandu bukan menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya, tetapi juga melibatkan berbagai instansi yang bertanggung jawab untuk meningkatkan peran dan kapasitas kader posyandu. Dengan demikian, mereka bisa lebih menguasi bidang lainnya, seperti sosial, ekonomi dan pembangunan,” terang Elin.

Dengan demikian, kegiatan Posyandu juga harus bisa disinergikan dengan program dan kegiatan pembangunan lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dengan tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Sementar itu, Bupati Bandung Barat, H. Abubakar menjelaskan, sebagai institusi yang paling dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, posyandu harus bisa lebih berdaya serta tetap bersinergi dengan RT, RT dan Desa. ”Hal tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan tidak sebatas bidang kesehatan saja, tetapi juga menyangkut bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan juga politik,” ujarnya. Karena, imbuh Abubakar, proses pembangunan tidak sebatas fisik dan infrastruktur semata, tetapi juga menyangkut aspek lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (drx/fik)

Tinggalkan Balasan