Kondisi Traffic Light di Kota Bandung

SUMUR BANDUNG – Sebanyak 60 persen dari 137 lampu lalu lintas (traffic light) yang ada di Kota Bandung sering mati. Sebagian malah sudah rusak. Hal ini karena usia traffic light sudah udzur alias tua.

Beberapa lampu merah yang tersebar di sejumlah titik. Di antaranya, Jalan Inggit Garnasih-Moch. Toha, perempatan Jalan Cibadak-Astanaanyar, perempatan Jalan Riau-Aceh, perempatan Jalan Riau-Banda dan Jalan Trunojoyo. Akibatnya, arus kendaraan di beberapa titik lampu merah tersebut semrawut. Terutama, di jam-jam sibuk. Seperti pagi-pagi dan sore hari.

Kasie Manajemen dan Rekayasa Lalulintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Yudhiana menuturkan, setelah ada laporan tersebut, pihaknya langsung menindaklanjuti. Dishub sudah mengirim petugas untuk memperbaiki lampu lalu lintas yang mati di perempatan Jalan Inggit Garnasih-Moch Toha ’’Kalau yang di perempatan Jalan Cibadak-Astanaanyar sudah dibenerin,’’ jelasnya kepada wartawan di Bandung belum lama ini.

Sadangkan, untuk lalu lintas sisanya, akan diperbaiki secara bertahap. Khususnya, untuk lampu lalu lintas yang rusak akibat pengerjaan kontraktor trotoar dan gorong-gorong. ’’Sekarang dalam proses lelang, sudah penyusunan dokumen. Akhir Maret kalau sudah selesai (lelang)nya, langsung diperbaiki,’’ ujar dia.

Yudhi mengungkapkan, selain karena pengerjaan kontraktor, matinya traffic light juga karena usia lampu lalu lintas di Kota Bandung sudah tua. Pasalnya, sebagian lampu lalu lintas telah digunakan sejak tahun 1996. Padahal, menurut dia, idealnya lampu lalu lintas digunakan dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun.

’’Terutama, bagian control box yang sudah termakan usia. Banyak yang sudah tidak tersambung lagi dengan control center,’’ ujarnya.

Meski begitu, Yudhi mengatakan, pihaknya telah rutin melakukan perawatan berkala terhadap lampu lalu lintas yang ada di Kota Bandung. Penggantian beberapa komponen juga telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2012 lalu. Untuk mengidentifikasi traffic light baru dan lama, Yudhi melihat dari warna catnya.

’’Lihat dari bentuk catnya saja mana yang baru dan yang lama. Yang barunya seperti di sepanjang Soekarno Hatta, Jalan Dago, Cipaganti, Cihampelas, Asia Afrika, Merdeka, Riau (ada) beberapa (yang baru),’’ ujarnya. (fie/tam)

Tinggalkan Balasan