Harga Beras Masih Tinggi

Penjual Sembako Enggan Turunkan Harga

MAJALAYA – Sejumlah warga mengeluhkan harga beras yang masih tinggi di pasaran. Padahal, harga Bahan Bahan Minyak (BBM) sudah turun. Namun, penjual sembako enggan menurunkan harga beras.

’’Pihak pedagang grosir maupun eceran alias masih belum menstabilkan kembali harga-harga sembako di pasar,’’ ungkap Neng Daning Warga Cikawao usai berbelanja beras di Pasar Desa Wangsagara, Kecamatan Majalaya, kemarin (1/2).

Menurut Daning, sejak BBM dinaikkan oleh pemerintah, harga kebutuhan ikut meningkat. Sementara pendapatan tidak ikut naik. ’’Apalagi saya hanya sebagai ibu rumah tangga. Dan suami hanya sebagai buruh serabutan,’’ ucapnya lagi.

Harga beras sekarang mencapai Rp 8.000 – Rp 9.000 per liter di mana harga sebelumnya Rp 5.000 – Rp. 6000. Neng menilai, kebijakan pemerintah ini jelas merugikan kaum yang lemah. Bukannya memberantas kemiskinan, tetapi malah menambah rakyat semakin miskin dan terlantar.

’’Jangan heran kalau di pusat Majalaya sekarang banyak gelandangan dan gepeng, karena itu ulah pemerintah sendiri,’’ ucapnya seraya mengsaku kesal dengan keputusan pemerintah saat ini.

Sementara itu Oning, 55, warga Desa Neglasari Majalaya menambahkan, kebutuhan pokok sehari-hari yang tidak turun harganya bukan hanya beras. Tetapi penunjang lainnya seperti minyak dan gas. Sementara penghasilan suaminya sebagai tukang kuli cangkul hanya Rp 30.000 per hari. ’’Kalau dibelanjakan tiga hari cukup beli gas dan ikan asin saja. Terpaksa harus menunggu uang terkumpul baru bisa belanja,’’ katanya.

Sedangkan Euis Lasmini, 60, meminta kepada pemerintah agar memberikan peringatan kepada pedagang grosir dan eceran supaya menurunkan harga bahan sembako. Sebab, harga saat ini cukup mahal dan tidak sebanding dengan pendapatan buruh nonpabrik.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus sidak ke setiap pasar yang masih menjual bahan pokok dengan harga yang tinggi. Karena seharusnya pemerintah menentukan harga-harga di pasar. ’’Sekarang ini harga sayur mayur sudah mulai turun. Namun, harga kebutuhan lainya masih tinggi,’’ keluhnya. (mg16/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan