Takut PAD Habis, Bupati Bandung Barat Tidak Mau Terapkan PSBM

NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat memastikan tidak akan ikut-ikutan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa daerah, termasuk Kota Cimahi.

Berdasarkan data di pikobar.jabarprov.go.id saat ini Kabupaten Bandung Barat ada di zona oranye atau kategori risiko sedang penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan wilayahnya tidak bakal memberlakukan PSBM dan lebih memilih meningkatkan pengawasan aktivitas masyarakat saat berada di ruang publik.

“Bandung Barat tidak akan PSBM. Sekarang yang penting protokol kesehatan harus lebih dijaga dan ditingkatkan lagi,” ungkap Umbara, Rabu (16/9).

Jika sampai memberlakukan PSBM, Umbara khawatir bakal berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini kondisinya pun sudah sudah hampir habis karena dampak pandemi Covid-19.

“Kalau PSBM lagi nanti KBB akan tambah repot kondisinya, bisa lebih lumpuh kita. PAD kita sudah habis lagi sekarang,” katanya.

Pihaknya juga belum berencana melakukan pembatasan kedatangan wisatawan asal Jakarta dan sekitarnya yang saat ini tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ketimbang melakukan pembatasan kunjungan wisatawan, Umbara lebih memilih memperketat protokol kesehatan di objek wisata sebagai langkah antisipasinya.

“Kita tidak akan melakukan pembatasan, yang pasti protokol kesehatan akan lebih ketat dari kemarin agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa diantisipasi,” katanya.

Terakhir, ia meminta agar warga KBB untuk tidak sering bolak-balik ke Kota Cimahi yang saat ini kembali masuk ke zona merah atau kategori risiko tinggi penyebaran Covid-19.

“Mobilisasi harus bisa diatur, saya minta warga KBB jangan banyak berpergian ke Cimahi karena kan di sana zona merah,” tandasnya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan