Sebelum Istisqo, Shalat Ghaib

[tie_list type=”minus”]Meminta Hujan untuk Atasi Kekeringan[/tie_list]

NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melaksanakan salat istisqo di lapang mesjid kemarin (14/09), untuk meminta hujan. Pasalnya, sudah beberapa bulan ini hujan tak kunjung turun. Wakil Bupati Bandung Barat Yayat Soemitra mengatakan salat istisqo salah satu usaha untuk memohon hujan agar kekeringan di Bandung Barat dapat teratasi. Terlebih, sudah banyak cara dari pemkab Bandung Barat untuk menanggulangi kekeringan maupun krisis air bersih.

”Upaya teknis dan normatif sudah, bahkan BPBD pun sudah turun tangan untuk menangani krisis air bersih,” ucapnya kepada Bandung Ekspres kemarin.

Yayat menjelaskan, pemkab Bandung Barat sudah menggiatkan penghijauan di berbagai daerah. Bahkan, sampai membuat irigasi. Dia menuturkan, dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan bukan hanya krisis air bersih saja. Tetapi, beberapa lahan dibandung barat, sudah banyak mengalami kekeringan. Bahkan, lahan puso di Bandung Barat semakin meningkat.

Dirinya mengimbau, setiap Kecamatan dan Desa di Bandung Barat bisa melakulan salat istisqo di masing-masing tempat. ”Diharapkan seluruh camat bisa melakukannya di tempat-tempat masing,” katanya.

Menurut data yang didapat dari BPMPD, dari bulan Agustus sampai Septemper 2015, tercatat 22 desa dari sembilan kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Di antaranya, Cipatat, Saguling, Cipongkor, Gununghalu, Sindangkerta, Cisarua, Ngampah, Cikalongwetan dan Cihampelas. Bahkan, di Kecamatan Cihampelas, hampir seluruh Desa mengalami krisis air bersih. Total penduduk yang mengalami air bersih berjumlah 36.924 jiwa.

Sementara menurut data Distanbudhut, kekeringan mencapai 4166 ha. Untuk yang terancam 3109 ha dan puso mencapai 1527 ha. Wilayah yang mengalami kekeringan terluas adalah Kecamatan Sindangkerta 2125 ha. Disusul oleh Kecamatan Cipongkor 1795 ha dan terakhir Kecamatan Batujajar 1140 ha. Serta kerugian dari kekringan mencapai Rp 10,6 miliar.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementrian Agama Bandung Barat Drs H Asep Ismail MSi menuturkan, shalat istisqo sebagai salah satu cara untuk membersihkan dosa. ”Ditakutkan karena baknya dosa, hujan tak kunjung turun,” ucapnya.

Sebelum melaksanakan shalat istisqo, jamaah makukan salat gaib terlebuh dahulu untuk jama’ah haji yang meninggal di arab saudi. Kurang lebih sebanyak 500 orang, mengikuti shalat istisqo. Baik dari pemerintahan maupun masyarakat. Shalat istisqo juga diimami oleh KH Syarif. (mg5/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan