Save the Children Soroti Dampak Kekeringan Pada Pemenuhan Hak-hak Anak

Save the Children Soroti Dampak Kekeringan Pada Pemenuhan Hak-hak Anak
0 Komentar

Jabar Ekspres – Catatan situasi anak pada sepanjang 2023, yakni kajian cepat dari Save the Children Indonesia pada November 2023, menyampaikan tentang dampak kekeringan terhadap hak-hak anak.

Organisasi yang berfokus pada anak tersebut, memaparkan bahwa kelangkaan air, kerawanan pangan memperburuk situasi masalah kesehatan. Termasuk gangguan pada pendidikan anak serta mengancam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Penelitian yang dilakukan di 3 Kabupaten (Lombok Barat, Sumba Timur dan Kupang) ini, menyorot pada dampak dan langkah kesiapsiagaan yang harus segera dilakukan dalam menghadapi kekeringan di Indonesia.

Baca Juga:59 Kasus Covid-19 di Kota Bandung, 14 Pasien Jalani Perawatan di RSGanjar Pranowo Pastikan Keamanan Bagi Pengkritik Dirinya

Belum lagi, kata Tata, kerawanan pangan yang mengancam berkontribusi pada angka prevalansi stunting yang tinggi serta risiko angka perkawinan anak yang meningkat karena situasi sulit ini.

Seperti yang terjadi di Lombok Barat. Diketahui sejak Juli 2023 debit air minum bersih turun dari 100 liter per detik ke 30 liter per detik. Kekeringan ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi kekeringan, yang ditandai oleh kelangkaan air dan perubahan lingkungan, secara langsung memengaruhi ketersediaan sumber daya pangan dan air. Kelangkaan ini dapat berkontribusi pada kerawanan pangan dan kurangnya keragaman pangan.

Lantas pada akhirnya memengaruhi asupan gizi kelompok rentan, terutama anak-anak di bawah lima tahun. Selain itu, prevalensi stunting di Lombok Barat tetap tinggi hingga tahun 2023, mencapai 13,63%.

0 Komentar