Ratna Akui Rekayasa Dikeroyok di Bandung

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil meminta aktivis Perempuan, Ratna Sarumpaet untuk meminta maaf secara terbuka ke warga Kota Bandung. Hal itu terkait informasi hoaks yang mengaitkan lokasi kejadian penganiayaan dengan Kota Bandung.

Ridwan melalui akun twitternya menyebutkan akibat informasi hoaks itu dinilai telah merugikan warga Kota Bandung. ”Ibu @RatnaSpaet Ratna Sarumpaet yth, Ibu sebaiknya meminta maaf terbuka juga kepada masyarakat Kota Bandung yang sudah dirugikan nama baiknya oleh cerita hoaks ini,” cuit Ridwan dalam akun@ridwankamil, kemarin (3/10).

”Satu kalimat dari ibu, akan meredakan hal ini tanpa ber­panjang lebar. Insya Allah mereka pemaaf. Hatur Nuhun,” lanjut Ridwan.

Kasus dugaan penganiaya­an itu akhirnya terkuak. Rat­na pun mengakui dia tak mengalami penganiayaan. Lewat konfrensi persnya, Ratna mengatakan dirinya tidak pernah mendapat peng­aniayaan seperti diberitakan media massa. Wajahnya lebam karena melakukan operasi plastik 21 September 2018 di Jakarta.

”Tanggal 21 saya menda­tangi RS khusus bedah, me­nemui dr Sidiq ahli bedah plastik. Kedatangan saya ka­rena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi,” kata Ratna dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin (3/10).

Ibu dari Atika Hasiholan ini melanjutkan, operasi plastik ini pertama kali disampaikan kepada anaknya.

Bahkan, pernyataan Ratna Sarumpaet ini sekaligus mem­bantah informasi dirinya dianiaya. ”Apa yang saya ka­takan ini akan menyanggah terjadinya penganiayaan,” tegasnya.

Sebelumnya, ekonom se­nior Rizal Ramli mengatakan agar kasus penganiayaan Ratna tidak dialihkan ke hal yang lain. ”Rasa percaya itu cuman kejadian, memang dicoba dialihkan sebagai ha­sil operasi plastik,” kata Rizal Ramli.

Mantan menteri di era Ab­durahman Wahid dan Joko Widodo ini melanjutkan, di­rinya mengenal Ratna Sarum­paet sejak lama, dan tidak pernah mendapat pengani­ayaan dari pihak manapun saat dirinya mengkritisi pen­guasa. Parahnya, pengani­ayaan ini dialihkan menjadi operasi plastik.

”Saya kenal Ratna uda lama, dari dulu memang kritis ter­buka tapi dia belum pernah digebukin, baru kali ini dige­bukin. Jaman Soeharto dia gak pernah digebukin, kalau ditangkap atau diperiksa iya, tapi belum pernah digebukin. Tega-teganya bilang ini per­mainan operasi plastik, Ratna tuh udah 70 tahun mau ope­rasi plastik apa, dia juga bukan perempuan genit,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan