Umuh Sesalkan Soal Sanksi Persib

BANDUNG – Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menilai hukuman berat yang diterima timnya dari Komisi Disiplin PSSI sangat tidak adil.

Menurut Umuh, mafia sepak bola berada di balik keputusan Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berat untuk Persib.

Persib sendiri memang menjadi tim yang mendapat hukuman paling berat dari Komdis PSSI.

Tim berjuluk Maung Bandung itu harus menjalani sisa pertandingan Liga 1 2018 di luar Jawa dan tanpa penonton.

Selain itu, Bobotoh yang merupakan pendukung Persib tidak diizinkan menyaksikan perjuangan tim kesayangannya hingga pertengahan musim 2019.

Bukan hanya itu, tiga pemain Persib Ezechiel N’Douassel, Jonathan Bauman, dan Bojan Malisic juga dihukum berat.

N’Douassel disanksi lima laga. Sementara itu, Bauman serta Malisic masing-masing dilarang tampil dalam dua dan empat laga.

“Ini aneh. Banyak pemain utama juga disanksi. Mereka ini banyak yang ingin jadi juara. Tadinya Persib tak diperhitungkan. Mafia-mafia ini yang harus dihabisi,” kata Umuh, Rabu (3/10).

Umuh menambahkan, hukuman bagi Persib kian memperuncing masalah antara Bobotoh dan Jakmania.

“Itu sengaja supaya Jakmania dan Bobotoh tak akur. Supaya tambah parah, tambah dendam. Ini malah menambah keruh. Seperti sengaja supaya perseteruan tidak selesai,” kata umuh.

Sementara itu, Pelatih Persib Bandung Mario Gomez tidak habis pikir dengan sikap Komisi Disiplin PSSI yang menjatuhkan sanksi berat untuk tim berjuluk Maung Bandung itu.

“Jika ini benar soal sanksi pemain dan lainnya, maka ini gila. Ini keterlauan. Saya enggak mau main kalau seperti ini,” kata Gomez.

Dia menyebut tim dan suporter klub lain juga pernah melakukan perbuatan negatif pada musim ini.

Namun, menurut pelatih asal Argentina itu, klub dan suporter tim lain tidak mendapat sanksi berat.

“Kenapa harus Persib Bandung yang kena ini? Ini tidak tahu malu. Terlalu banyak sanksi,” kata Gomez. Persib sendiri memang menjadi tim yang mendapat hukuman paling berat dari Komdis PSSI. (ies/jpc)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan