Kasus Evie, Polisi Sarankan Berdamai

BANDUNG – Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Samudi, menyebutkan polisi sepakat dengan saran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat yang menyarankan agar kasus penyebutan Nabi Muhammad ‘sesat’ yang diucapkan ustad Evie Effendi diselesaikan secara kekeluargaan. Alasannya karena Evie sudah meminta maaf.

”Tentunya sebagai penyidik (jika damai) jadi pertimbangan. Nanti arahnya restorasi justice. Artinya, kalau bisa kekeluargaan, tentu bisa didasari keadilan. Kalau terlapor dan pelapor damai ya enggak ada masalah,” ucap Samudi pada wartawan di Hotel Shakti, Kota Bandung, kemarin (15/8/2018).

Dikatakan Samudi, saran itu dilontarkannya untuk merujuk pada permintaan maaf Evie. Apalagi sebut dia, selain melalui akun media social miliknya, Evie juga melakukan permohonan maaf dan mengakui kehilapannya dengan langsung mendatangi kantor MUI Jabar.
”Permintaan maaf tersebut bisa menjadi pertimbangan pelapor. Kuncinya dari pelapor. Kan itu (terlapor) tiga kali minta maaf. tentunya itu bisa jadi pertimbangan pelapor untuk arahnya didamaikan secara kekeluargaan,” sebutnya.

Meskdi demikian pihaknya tidak dapat memaksakan pelapor dan terlapor untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Polisi kata Samudi hanya sebatas menyarankan agar kasusnya segera tuntas dengan jalan kekeluargaan. ”Kalau memang bisa selesai kekeluargaan kan lebih baik,” sambungnya.

Tapi jika tidak mau, pihaknya akan memproses sesuai dengan aturan. ”Ini masih ada waktu, silakan saja. Sambil menunggu arah ke sana (damai) proses terus berjalan. Prosedur saja,” ungkapnya.

Evie kemungkinan akan terkena pasal 28 KUHP tentang ujaran kebencian.

Evie Effendi dilaporkan oleh IPNU ke Polda Jabar per tanggal 11 Agustus 2018. Dia dilaporkan melalui salah satu pengurus IPNU Jabar Hasan Malawi dengan nomor laporan UU ITE dengan nomor laporan : LPB/769/VIII/2018/JABAR.

Sebelumnya MUI Jabar meminta masyarakat tidak membesarkan polemik ceramah Ustad Evie karena dinilainya hanya salah menafsirkan Al-Qur’an dan bukan bermaksud untuk menyebut Rasulullah sesat.

Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafei mengatakan, Evie Effendi sendiri sudah meminta maaf kepada umat muslim melalui MUI Jabar. Menurut Rahmat, ustadz muda tersebut sudah menjelaskan kronologis dari ceramah yang sempai viral di Media Sosial (Medsos). MUI Jabar pun memaklumi dan menerima permintaan maaf Evie Effendi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan