Bangun Kampung KB dengan Semangat Gotong Royong

BOGOR – Sosialisasi untuk penguatan keberadaan kampung KB terus dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) perwakilan Jawa Barat.

Anggota DPR RI Nurmansyah E. Tanjung yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, inti pertemuan ini adalah kampung KB harus memiliki semangat Gotong Royong.

Sehingga, keberadaan kader KB di tengah masyarakat harus saling membantu memberikan pencerahan di bidang kesehatan kepada warga yang belum memahami.

” jadi bisa kasih penjelasan terkait kesehatan reproduksi. Kita lihat banyaknya kader KB yang melakukan tugasnya tanpa pamrih untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ini harus diapresiasi,”jelas Nurmansyah dalam rilisnya kemarin. (16/8)

Menurutnya, kader KB harus tetap semangat untuk membantu pemerintah dalam menyosialisasikan program KB. Sebab, keberadaannya merupakan ujubg tombak di lini lapangan untu memperkenalkan KB kepada masyarakat.

Semantara itu perwakilan BKKBN Jabar mengatakan, sasaran program KB masih menfokuskan kepada pasangan usia subur. sebab, di usia ini angka kelahiran harus dikendalikan.

Selain itu, mengatur usia pernikahan penting dilakukan bagi generasi muda. Sehingga, jika umur telah mencukupi dapat membina keluarga dengan perencanaan lebih matang.

“Jadi membangun keluarga dan kampung KB itu perlu komitmen bersama khususnya pelaksana di tingkat daerah,”jelas Abdullah.

Sementara itu Maman suparman selaku staf Advokasi dan penggerakan BKKBN Kabupaten Bogor mengatakan, kehadiraan kampung KB memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menurutnya, keberadaan BKKBN akan selalu hadir ditengah masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada warga secara langsung dalam rangka membentuk keluarga sehat dengan ketahanan kuat.

“Dalam program-programnya BKNN itu tidak melulu mengurusi kontrasepsi tetapi kesehatan seluruh anggota keluarga,” ucap Abdulah.

Dia menambahkan, dengan berkoordinasi dengan dinaa terkait, pihaknya menjalin kerjasama untuk mengurangi penyakit Wasting dan Stanting.

“Kita terus berikan pemahaman mengenai penyakit ini ke desa-desa sebab bila tidak ditanggulabgi maka akan menyebabkan gangguan pertumbuhan terhadap balita,”tutup Maman.

Dalam kegiatan tersebut diselenggarankan pula berbagai macam hadiah Doorprize untuk para peserta sosialisasi, Mejikom, kompor gas, HP, dan jam dinding pun disambut meriah oleh para undangan yang hadir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan