Gedung Putih Bantah Isu Pembangunan Pangkalan Militer AS di Perbatasan Gaza

Gedung Putih Bantah Isu Pembangunan Pangkalan Militer AS di Perbatasan Gaza
Ilustrasi gedung putih (SUMBER FOTO: Freepik/DejaVu Designs)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Gedung Putih pada Rabu (12/11) membantah laporan yang menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) berencana membangun pangkalan militer sementara di perbatasan Jalur Gaza.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menjelaskan bahwa kabar tersebut berawal dari salah tafsir terhadap sebuah dokumen internal Departemen Angkatan Laut.

“Laporan itu hanya didasarkan pada selembar dokumen, berupa permintaan informasi dari seseorang di Departemen Angkatan Laut tentang sebuah ide yang mungkin terjadi di masa depan,” ujar Leavitt kepada para wartawan.

Baca Juga:Thailand Desak Kamboja Minta Maaf atas Ledakan Ranjau8 Generator Prompt AI Gratis: Tools Canggih untuk Bantu Pekerjaanmu!

Ia menambahkan bahwa wartawan yang melaporkan hal tersebut keliru karena menafsirkan dokumen tersebut sebagai rencana resmi pemerintah.

“Namun, reporter tersebut menafsirkannya sebagai rencana resmi dan memberitakan seolah-olah Amerika Serikat tengah mempertimbangkannya (membangun pangkalan militer). Saya sudah memeriksa langsung ke tingkat tertinggi pemerintah federal Amerika Serikat,” tegas Leavitt.

Menurutnya, Amerika Serikat saat ini tidak memiliki ketertarikan maupun rencana untuk mendirikan fasilitas militer di wilayah tersebut.

“Ini bukan sesuatu yang diminati atau sedang dilakukan oleh Amerika Serikat saat ini,” tambahnya.

Sebelumnya, media Israel Yedioth Ahronoth mengutip sumber pejabat Israel tanpa nama yang mengklaim bahwa Washington sedang berupaya mendirikan pangkalan militer besar di perbatasan Gaza. Jika benar, langkah tersebut disebut sebagai peningkatan besar dalam keterlibatan militer AS di wilayah Israel dan menunjukkan komitmen mendalam terhadap stabilisasi pascaperang di Gaza.

Namun, Leavitt menegaskan bahwa Presiden Donald Trump secara konsisten menolak pengerahan pasukan Amerika di kawasan Timur Tengah.

“Presiden sangat jelas bahwa ia tidak ingin melihat pasukan darat terlibat dalam situasi di Timur Tengah. Kami telah mencapai kemajuan besar dalam rencana perdamaian di Gaza, dan kami ingin proses itu terus berlanjut,” tutupnya.*

SUMBER: ANTARA

0 Komentar