JABAR EKSPRES – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memastikan Kabupaten Bogor menjadi fokus utama dalam program perumahan rakyat 2026 nanti. Hal itu disampaikan Ara, sapaan akrabnya, dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Kabupaten Bogor, Senin (3/11) kemarin.
Didampingi Bupati Bogor Rudy Susmanto, acara itu menjadi momentum sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat, melalui program perumahan rakyat.
Menteri Ara menjelaskan bahwa sektor perumahan bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga:Dorong Ekonomi Rakyat, Pemerintah Kucurkan Rp130 Triliun untuk KUR PerumahanDemi Kredit Perumahan Subsidi, Menteri PKP Sarankan Pemutihan BI Checking?
Ia menilai Kabupaten Bogor memiliki potensi besar dalam sektor ini, karena pembangunan rumah subsidi terus meningkat dan berkontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
“Pertumbuhan ekonominya bagus, dan saya yakin itu karena faktor perumahan. Rumah subsidi banyak dibangun, kegiatan konstruksi meningkat, dan itu membuka banyak lapangan pekerjaan. Satu rumah subsidi bisa menyerap tenaga kerja 4–5 orang,” ujarnya.
Kemudian, Ara juga berkomitmen menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang terukur untuk sektor perumahan, termasuk penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembangunan rumah subsidi.
Ia menargetkan Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan capaian tertinggi di Indonesia.
“Kita harus menjadikan Kabupaten Bogor sebagai contoh. Penyerapan KUR dan rumah subsidi harus paling banyak, karena di sini Presiden Republik Indonesia tinggal, begitu juga Presiden sebelumnya. Angka kemiskinan ekstrem harus bisa berkurang drastis,” tegasnya.
Selain itu, Maruarar menekankan pentingnya tata kelola anggaran yang transparan dan efisien dalam pelaksanaan program perumahan seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
“Melalui sistem belanja langsung, ada efisiensi anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki lebih banyak rumah rakyat. Ini langkah yang sangat baik dan harus terus diperkuat,” katanya.
Baca Juga:Kredit Perumahan Diklaim Percepat Penyediaan Rumah, Benarkah?Dorong Ekonomi Lewat Sektor Perumahan, Menkeu: Pertumbuhan Bisa Tembus 5,7 Persen
Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam menghadirkan hunian yang layak dan inklusif bagi masyarakat.
“Saya bersama Pemerintah Pusat dan Provinsi serta jajaran Pemkab Bogor berkomitmen menghadirkan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.
