Dorong Ekonomi Rakyat, Pemerintah Kucurkan Rp130 Triliun untuk KUR Perumahan

Dorong Ekonomi Rakyat, Pemerintah Kucurkan Rp130 Triliun untuk KUR Perumahan
Menteri PKP Maruarar Sirait saat diwawancarai usai Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Cibinong, Senin (3/11/2025). (Foto: Sandika/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan senilai Rp130 triliun.

Program ini menjadi terobosan pertama dalam sejarah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan agar pembiayaan bagi rakyat kecil menjadi lebih cepat, tepat sasaran, dan terjangkau.

“Kita negara harus hadir. Negara tidak boleh membiarkan rakyatnya kesulitan. Melalui KUR Perumahan ini, bunga disubsidi 5 persen, dan masyarakat bisa mengakses pinjaman dengan bunga hanya 6 persen per tahun,” ujarnya usai Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Cibinong, Senin (3/11/2025).

Baca Juga:KUR Perumahan Diklaim Serap Jutaan Tenaga Kerja, Benarkah? PKP Klaim KUR Perumahan Memihak UKM, Benarkah?

Menurut Ara, sapaan akrabnya, program ini tidak hanya menyasar kontraktor dan pengembang, tetapi juga toko bangunan dan pelaku UMKM dengan modal hingga Rp10 miliar dan omzet maksimal Rp50 miliar.

Ia menilai kebijakan ini akan menggerakkan ekonomi lokal, terutama di sektor perumahan rakyat dan usaha kecil.

“Bayangkan, banyak ibu-ibu yang menjadi tiang ekonomi keluarga. Mereka jualan makanan, pakaian, dan sebagainya. Kalau rumahnya diperbaiki dan usahanya didukung modal murah, ekonomi keluarga juga ikut bangkit,” tambahnya.

Ara menekankan, dengan hadirnya KUR Perumahan, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada rentenir.

“Coba bandingkan, kalau ke rentenir, bunganya bisa per bulan. Sekarang dengan KUR ini hanya 6 persen setahun. Negara tidak boleh kalah dari rentenir dan tengkulak,” tegasnya.

Kabupaten Bogor, lanjut Ara, menjadi fokus utama program ini karena merupakan kabupaten terbesar di Indonesia sekaligus memiliki angka kemiskinan ekstrem tertinggi.

Ia berjanji akan kembali ke Bogor pada Desember mendatang untuk memastikan implementasi program berjalan cepat dan tepat sasaran.

Baca Juga:Demi Kredit Perumahan Subsidi, Menteri PKP Sarankan Pemutihan BI Checking?Kredit Perumahan Diklaim Percepat Penyediaan Rumah, Benarkah?

Selain KUR Perumahan, pemerintah juga akan melipatgandakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun depan.

“Masih banyak rumah rakyat di Bogor yang tidak layak huni. Tahun depan kami tingkatkan dua kali lipat dari tahun ini. Saya sudah meninjau langsung ke lapangan dan kita akan perbaiki lebih banyak lagi,” tuturnya.

0 Komentar