Modernisasi Pertanian Kota Banjar Diperkuat dengan Penyaluran Alsintan dari Kementan

Salah satu unit alsintan untuk mendukung produksi pertanian di Kota Banjar telah tiba di depan kantor Dinas Ke
Salah satu unit alsintan untuk mendukung produksi pertanian di Kota Banjar telah tiba di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjar, Jumat (31/10/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Banjar, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP), secara konsisten melakukan upaya percepatan mekanisasi pertanian. Hal ini diwujudkan melalui penyaluran sejumlah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang didapatkan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Bantuan yang telah disalurkan sejak awal Januari ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi para petani lokal,” kata Kepala DKPPP Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, Jumat (31/10/2025).

Ia membeberkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung sektor pertanian di daerah. Bantuan alsintan tersebut merupakan realisasi dari usulan yang sebelumnya telah diajukan oleh Pemerintah Kota Banjar. Bantuan yang diterima tidak hanya berasal dari skema reguler pemerintah daerah, tetapi juga melalui aspirasi yang disalurkan oleh Wakil Menteri Pertanian serta anggota dewan, yaitu Rina Sa’adah dan Ir. H. Herry Darmawan.

Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara

“Kementerian Pertanian menyerahkan alsintan yang modern untuk mendukung petani kita,” ujar Yoyon.

Adapun rincian bantuan alsintan yang telah diterima dan disalurkan untuk tahun 2025 ini terbilang cukup signifikan. Bantuan tersebut mencakup 20 unit pompa air ukuran 3 inci dan satu unit pompa air 4 inci yang sangat vital untuk sistem irigasi dan pengairan sawah, terutama di musim kemarau. Untuk mengolah lahan, petani Kota Banjar juga mendapat bantuan mesin traktor, yang terdiri dari empat unit traktor rotari, dua unit traktor roda empat, dan lima unit traktor roda dua.

Tidak ketinggalan, untuk fase pasca panen, Kementerian Pertanian juga mengucurkan bantuan satu unit combine harvester (mesin panen serbaguna), satu unit hand sprayer (alat semprot), dan lima unit power thresher (mesin perontok padi). Berbagai alat modern ini diharapkan dapat memangkas kehilangan hasil panen dan mempercepat proses pasca panen.

“Yang terbaru, kami menyerahkan alsintan untuk pengolahan lahan berupa hand tractor sebanyak empat unit dan power threser untuk pasca panen sebanyak lima unit. Bantuan ini kami berikan untuk sembilan kelompok tani yang tersebar di empat kecamatan di Kota Banjar,” papar Yoyon.

Penyaluran yang menyebar di empat kecamatan ini sangat strategis mengingat luas lahan pertanian sawah di Kota Banjar mencapai 3.083 hektare. Dari total luas tersebut, sebanyak 1.141 hektare merupakan sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada curah hujan, dan 1.952 hektare sisanya adalah sawah irigasi teknis yang memiliki sistem pengairan yang lebih terjamin.

0 Komentar