Bolos Sebulan, Siswa SMP Sudah Terjerat Pinjol, Gegera Main Game Online dan Utang Teman Hingga Jutaan Rupiah

ILUSTRASI siswa SMP yang sudah terjerat pinjol. (freepik)
ILUSTRASI siswa SMP yang sudah terjerat pinjol. (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Seorang siswa SMP di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), dilaporkan sudah terjerat utang pinjaman online (pinjol) karena main game online dan judi online.

Siswa tersebut diduga sudah ketagihan main game dan judi online hingga melakukan top up terus-terusan dengan menggunakan uang hasil utang pinjol dan juga utang ke teman-temannya.

Uang yang diperolehnya dari utang ke taman-teman sekolahnya mencapai jutaan rupiah, karena tidak bisa membayarnya, dia akhirnya memilih bolos tidak sekolah sampai satu bulan.

Baca Juga:8 Trik Penipuan Vishing Via Telepon, Awas Jangan Mudah PercayaLink Nonton Ms. Incognito Episode 9 dan 10, Benarkah Rahasia Ho-Se Bakal Terungkap  

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Hadiyanto, kepada wartawan membenarkan hal tersbeut.

“Kami mendapat laporan tentang pelajar tingkat SMP terjerat pinjol dan judol. Awalnya pelajar yang berasal dari Kokap ini tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas selama satu bulan,” ungkap Nur Hadiyanto menjelaskan awal mula hal ini terungkap.

“Awalnya karena game online, terus kecanduan sampai akhirnya kaya gitu,” ujarnya.

Nur Hadiyanto juga menyebutkan besaran utang siswa tersebut pada teman-temannya.

“Ya kurang lebih sekitaran Rp 4 juta yang dipinjam dari teman-temannya,” lanjut Nur.

Akibat utangnya ia pun takut ke sekolah hingga bolos sebulan penuh karena takut dan malu.

“Penyebabnya karena takut tidak bisa membayar uang yang dipinjam dari teman-temannya. Uang itu juga digunakan untuk membayar pinjol yang digunakan untuk judol,” terangnya.

Fenomena siswa SMP terjerat pinjol ini baru pertama kali ditemukan diwilayahnya, Nur Menyebut, Pihak Disdikpora Kulon Progo berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk membantu pemulihan psikis siswa tersebut.

Baca Juga:Bukannya Melindungi Korban Perkosaan, Kades di Jember Malah Sarankan Menikah dengan PelakuWebsite Tak Bisa Diakses, Benarkah Aplikasi NWS Sudah SCAM?

Pihaknya juga akan mengupayakan langkah terbaik terkait nasib pendidikan siswa tersebut. Termasuk membantu proses pemindahan sekolah siswa tersebut.

“Kalau dipindahkan akan kami bantu prosesnya. Kalau tidak, yang bersangkutan bisa ikut program Kejar Paket B,” ujarnya.

0 Komentar