Heboh Sumber Air Aqua Diduga dari Sumur Bor Bukan dari Pegunungan, Terbongkar Usai KDM Sidak Pabrik di Subang

Heboh Sumber Air Aqua Diduga dari Sumur Bor Bukan dari Pegunungan, Terbongkar Usai KDM Sidak Pabrik di Subang
Heboh Sumber Air Aqua Diduga dari Sumur Bor Bukan dari Pegunungan, Terbongkar Usai KDM Sidak Pabrik di Subang
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Masyarakat tengah dihebohkan dengan temuan mengejutkan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik air Aqua atau PT Tirta Investama di Kabupaten Subang.

Dalam kunjungan yang berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025, Dedi mengunggah rekaman videonya di akun Instagram pribadi dan langsung menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Dedi tampak berdialog dengan perwakilan perusahaan sembari berkeliling melihat proses produksi air mineral kemasan Aqua.

Baca Juga:Kembangkan Ekosistem AI, Telkom Jalin Kerjasama Strategis dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)  Sampurasun! Livin’ Fest Bandung 2025 Resmi Dibuka, Bank Mandiri Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri

Dari percakapan itu, terungkap bahwa sumber air yang digunakan pabrik Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan dari mata air permukaan seperti sungai atau sumber alami pegunungan sebagaimana yang selama ini diyakini publik.

“Airnya dari bawah tanah, bukan air permukaan,” ujar salah satu perwakilan pabrik dalam video yang diunggah Dedi.

Menanggapi hal tersebut, Dedi kembali memastikan metode pengambilan air yang dimaksud.

“Oh, jadi di bor?” tanya Dedi, yang dijawab pihak perusahaan, “Iya, di bor, Pak.”

Mengetahui fakta tersebut, Dedi Mulyadi kemudian menyoroti potensi dampak lingkungan akibat pengambilan air tanah dalam melalui sumur bor.

Ia menyinggung risiko pergeseran tanah hingga longsor yang bisa terjadi bila eksploitasi air bawah tanah dilakukan tanpa pengawasan ketat.

“Ngefek enggak sih buat lingkungan? Atau nunggu longsor dulu?” ucap Dedi menegaskan.

Baca Juga:Telkomsigma Kenalkan Digitalisasi Mikro Banking berbasis AI untuk BPR/BPRS/KoperasiWaspadai Ciri Kinerja Kopling Tidak Optimal, Begini Cara Merawatnya

Tak hanya menyoroti aspek lingkungan, Dedi juga menyempatkan diri berdialog dengan warga yang tinggal di sekitar kawasan pabrik Aqua.

Ia menanyakan apakah masyarakat sekitar mendapatkan manfaat langsung dari keberadaan pabrik tersebut.

Namun, jawaban warga justru mengejutkan. Sejumlah warga mengaku tidak pernah menerima bantuan atau kontribusi apa pun dari pihak perusahaan, meski pabrik sudah beroperasi cukup lama di wilayah itu.

“Padahal tadi si Ibu dari perusahaan ceritanya bagus banget,” sindir Dedi.

Ia kemudian berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak perusahaan agar masyarakat sekitar benar-benar mendapat manfaat dari aktivitas industri di wilayah mereka.

“Iya, nanti kita selesaikan ya,” kata Dedi menutup pertemuan.

0 Komentar