JABAR EKSPRES – Maraknya peredaran obat keras tertentu (OKT) dan narkotika di wilayah Bandung Raya kini memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi kembali menggelar operasi gabungan lintas instansi untuk menekan laju peredaran barang berbahaya yang kian masif dan terselubung lewat jaringan online.
Operasi yang dilakukan pada Kamis, 16 Oktober 2025, melibatkan Satnarkoba Polres Cimahi, Kodim 0609, Dinas Sosial, dan Satpol PP Kota Cimahi.
Baca Juga:PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026Bojan Hodak Ingatkan Persib Waspadai Kebangkitan PSBS Biak, Uilliam Barros Siap Bawa Pulang Kemenangan
Razia dimulai dari kawasan Jalan Sentral No.129, Kelurahan Cibabat, Cimahi Utara, yang diduga salah satu titik rawan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Di lokasi tersebut, petugas menemukan seorang pria yang terbukti positif menggunakan narkotika jenis Benzodiazepine (Tramadol) setelah dilakukan tes urine.
Penelusuran kemudian berlanjut ke Jalan Karya Bhakti No.6A dan Karya Bhakti VI, Kelurahan Cigugur Tengah, Cimahi Tengah.
Petugas menemukan sejumlah indikasi aktivitas ilegal terkait distribusi obat keras tanpa izin yang berpotensi kuat terhubung dengan jaringan luar daerah.
Kepala BNN Kota Cimahi, Yulius Amra, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam pemberantasan narkotika dan obat keras di Cimahi bukan hanya pada distribusi fisik, melainkan pada sistem komunikasi tersembunyi yang digunakan oleh para pelaku.
“Mereka itu sudah punya grup sendiri. Grup WhatsApp, isinya jaringan mereka. Begitu ada razia, langsung tutup semua. Kadang dua-tiga hari kemudian buka lagi,” ungkap Yulius saat ditemui Jabar Ekspres di lokasi penggerebekan.
Menurutnya, jaringan tersebut tidak hanya beroperasi di Cimahi, tetapi meluas hingga wilayah Bandung Raya. Beberapa oknum yang terlibat bahkan diduga berasal dari luar pulau.
Baca Juga:Terbukti Berkontribusi Turunkan Kemiskinan, KEK Kendal Perlu Jadi Contoh Daerah LainTak Gentar Hadapi PSBS Biak, Adam Alis Ungkap Mental Skuad Persib Sedang Naik!
“Kita pernah menemukan jaringan dari luar, oknum masyarakat dari Bumi Aceh. Mereka ini bukan warga Aceh biasa, tapi oknum yang ikut mengedarkan obat-obatan keras di Bandung Raya,” jelasnya.
BNN Cimahi, lanjut Yulius, berencana untuk memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Wali Kota Cimahi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, guna menyusun langkah strategis dalam menutup celah distribusi OKT dan narkotika yang masih terbuka.
“Kami akan menggelar rapat khusus dengan Pak Wali. Harapannya, semua bisa bersinergi agar upaya pemberantasan ini benar-benar efektif dan berkelanjutan,” tambah Yulius.
