Bupati Bogor Harap Groundbreaking Proyek PSEL Bisa Dimulai Akhir 2025

Bupati Bogor Rudy Susmanto saat memberikan keterangan. Foto: Sandika
Bupati Bogor Rudy Susmanto saat memberikan keterangan. Foto: Sandika
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengungkapkan harapannya agar proses groundbreaking proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dapat dilaksanakan pada akhir tahun 2025.

Sebagai informasi, Kementerian Lingkungan Hidup telah menetapkan sepuluh wilayah prioritas di Indonesia yang akan mengintegrasikan sistem pengolahan sampah dengan penyediaan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Kesepuluh wilayah tersebut antara lain DKI Jakarta (empat titik), Daerah Istimewa Yogyakarta, Bogor Raya (Kota dan Kabupaten), Kabupaten dan Kota Bekasi, Tangerang, Medan, Jawa Barat (Garut dan Bandung Raya), serta Semarang Raya.

Baca Juga:Pangkas Dana Transfer Daerah, Pakar Unpad Peringatkan Potensi KetimpanganYayasan Kasih Palestina Siap Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

“Proses tahapan kemarin kita rapat dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Danantara. Mudah-mudahan di akhir tahun sudah dilaksanakan groundbreaking untuk PSEL di TPA Galuga,” ujar Rudy pada Selasa (14/10/2025).

Ia menyebut saat ini pemerintah tengah menjalankan proses menuju sistem sanitary landfill di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga. Salah satu upayanya adalah menurunkan tinggi timbunan sampah.

“Lalu di TPA Galuga kita sedang melakukan tahapan-tahapan untuk melakukan sanitary landfill, jadi kita berupaya sampah yang lama yang 30 meter kita turunkan menjadi 20 meter,” jelasnya.

Langkah ini, menurut Rudy, bertujuan agar TPA Galuga dapat bertransformasi dari yang sebelumnya dikenal sebagai ‘gunung sampah’ menjadi kawasan hijau yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, juga untuk mengurangi bau tidak sedap yang berasal dari tumpukan sampah.

Ia menegaskan pentingnya menjaga kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar TPA, khususnya di wilayah Leuwiliang, Bogor Barat, yang paling terdampak.

“Kita harus dapat menjaga masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Bogor Barat wilayah Leuwiliang yang terdampak langsung dengan Galuga,” tambahnya.

“Sampahnya terkelola dengan baik, ekonomi masyarakat bergerak, tentunya kita melihat bukan sesuatu yang kumuh, tapi menjadi suatu hal yang bersih, yang menarik, sehat untuk masyarakat,” sambung Rudy.

Baca Juga:BabatuRun 2025: Saat Lari Jadi Bahasa Kebaikan di Kota BandungRevitalisasi Tangki LNG Arun Capai 81 Persen, Target Beroperasi Akhir 2025

Terkait pelaksanaan proyek PSEL, Rudy menjelaskan bahwa seluruh pelaksanaannya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

“Untuk PSEL dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat, kita hanya ketempatan. Kita bersyukur kita menjadi salah satu kabupaten yang dipilih untuk pengelolaan sampah secara modern,” pungkasnya.

0 Komentar