JABAR EKSPRES – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa soal tingginya subsidi LPG.
Ia menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih memproses data terkait penerima subsidi LPG tersebut. Itu disampaikan usai menghadiri Peluncuran Logo Baru BPH Migas, Jakarta, Kamis.
“Menyangkut subsidi tentang satu data, itu masih dalam proses pematangan, ya,” ujarnya dikutip Jumat (3/10/2025).
Baca Juga:Tabung LPG 3 Kg Meledak, Dua Warga Babakan Sari Alami Luka Bakar SeriusDisperindag KBB “Semprot” Agen LPG 3 Kg: Harga Wajib Sesuai HET!
Pematangan data itu dilakukan agar subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg dapat tersalurkan dengan tepat sasaran. Untuk itu, kata dia, pihaknya menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mematangkan data penerima subsidi LPG.
Adapun pematangan data subsidi LPG itu telah disiapkan sejak awal 2025. Bahkan, ia mengklaim bahwa pematangan data serupa juga berlaku untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Pada Januari 2025, Bahlil mengatakan bahwa data penerima subsidi tersebut bersumber dari data Kementerian Sosial, PLN, Pertamina, dan pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah memutuskan untuk menyatukan data tersebut melalui BPS.
Penyatuan data dari berbagai pemangku kepentingan bertujuan untuk mencegah terjadinya tumpang tindih pendataan, dengan demikian subsidi yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
Setelah pemerintah tuntas mendata para penerima subsidi, maka Bahlil akan segera mengumumkan skema dan siapa saja penerima subsidi.
Menurutnya, Menkeu pengganti Sri Mulyani itu kemungkinan belum membaca data terkait penerima subsidi LPG itu. “Mungkin Pak Menterinya, Menteri Keuangannya, mungkin belum baca data,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merinci harga asli barang-barang subsidi seperti Pertalite hingga LPG 3 kilogram (kg) sebelum selisih harga keekonomian dan yang dibayar masyarakat ditanggung oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Itu disampaikan dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/9).
Baca Juga:Kenaikan HET LPG 3 Kg di Bandung Raya Bikin Gelisah, Hiswana: Sosialisasi MendadakKenaikan Harga LPG 3 Kg Picu Keluhan Pangkalan, 4 Lokasi di Cimahi Ketahuan Jual di Atas HET
LPG 3 kg memiliki harga asli Rp42.750 per tabung, namun dijual ke masyarakat sebesar Rp12.750 per tabung, atau disubsidi sebesar Rp30.000 (70 persen). Subsidi tersebut memakan anggaran Rp80,2 triliun pada APBN 2024 dan dinikmati oleh 41,5 juta pelanggan.
Purbaya juga menyoroti Pertalite dengan harga seharusnya Rp11.700 per liter, dijual dengan harga Rp10.000 per liter atau disubsidi Rp1.700 per liter (15 persen). Total anggaran untuk subsidi tersebut sebesar Rp56,1 triliun pada APBN 2024 dan dinikmati oleh 157,4 juta kendaraan.
