JABAR EKSPRES – Kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) masih terjadi di Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP (British Petroleum), dan Vivo.
Kendati begitu, harga BBM baik di ketiga stasiun pengisian bahan bakar milik swasta tersebut, maupun di SPBU Pertamina terpantau masih stabil di pekan keempat September ini.
Mengutip laman resmi Pertamina di Bandung, Senin (22/9/2025), harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax di SPBU Pertamina masih stabil di angka Rp12.200 per liter sejak Agustus.
Rincian harga BBM SPBU Pertamina (Jawa Barat) adalah sebagai berikut:
Baca Juga:Waspadai Efek Pengawasan Truk ODOL, Kemenhub Janjikan Kesejahteraan Pengemudi Angkutan Barang?SPBU Swasta Krisis Pasokan, BBM Impor AS Masih Abu-Abu?
Pertalite: Rp10.000 per liter;Solar Subsidi: Rp6.800 per liter;Pertamax: Rp12.200 per liter;Pertamax Turbo: Rp13.100 per liter;Pertamax Green: Rp13.000 per liter;Dexlite: Rp13.600 per liter; danPertamina Dex: Rp13.850 per liter.
Sementara itu, harga BBM di SPBU Shell terpantau stabil sejak pekan pertama September, dengan jenis Shell Super dipatok Rp12.580 per liter pada September 2025.
Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:
Super: Rp12.580 per liter;V-Power: Rp13.140 per liter;V-Power Diesel: Rp14.130; sertaV-Power Nitro+: Rp13.300 per liter.
Selanjutnya, harga BBM di SPBU BP juga tidak mengalami perubahan sejak awal September. Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU BP:
BP Ultimate: Rp13.120 per liter;BP 92: Rp12.610 per liter; danBP Ultimate Diesel: Rp14.140 per liter.
Selaras dengan Shell dan BP, harga BBM di SPBU Vivo juga tidak berubah apabila dibandingkan dengan awal Agustus 2025.
Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU Vivo:
Baca Juga:Wamen ESDM Klaim Konsumen BBM Nonsubsidi Alami Kenaikan hingga 1,4 Juta KLIsu Monopoli Penjualan BBM, Ini Kata Dirut Pertamina!
Revvo 90: Rp12.530 per liter;Revvo 92: Rp12.610 per liter;Revvo 95: Rp13.140 per liter; sertaDiesel Primus Plus: Rp14.140 per liter.
Diketahui, SPBU swasta yakni Shell, British Petroleum (BP), dan Vivo berada di ambang krisis BBM, lantaran adanya pembatasan BBM impor agar melalui satu pintu.
Menanggapi itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung meminta kepada masing-masing badan usaha, termasuk Pertamina, untuk merinci berapa kebutuhan impor BBM mereka hingga akhir tahun, guna memenuhi pasokan BBM.