Kurangnya literasi orang tua tentang perubahan perilaku anak membuat banyak kasus baru terungkap saat sudah parah.
“Memang korban narkoba itu tidak sedikit yang dimulai dari anak-anak. Dari usia anak, mereka sudah mulai mengenal narkoba,” kata Fitriani saat ditemui Jabar Ekspres, Senin (11/8).
Menurut Fitriani, kebiasaan merokok sering kali menjadi pintu masuk awal menuju penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga:Gagal di Community Shield, Van Dijk Akui Liverpool Belum Siap Jaga TahtaJay Idzes Tembus Serie A Lagi: Resmi Gabung Sassuolo, Siap Hadapi Juara Bertahan!
“Rokok itu pintu gerbang masuknya ke narkoba. Dari situlah biasanya mereka mulai mencoba-coba. Peran keluarga sangat penting agar anak tidak terjerumus,” ujarnya.
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai meliputi perubahan drastis dalam sikap, menjadi lebih tertutup, mulai merokok, kehilangan fokus belajar, dan pola tidur yang berubah.
“Jika melihat perubahan seperti ini, sebaiknya segera konsultasi. Di kami ada layanan PUSPAGA,” imbuhnya.
PUSPAGA dan GenRe: Upaya Terpadu Dukung KeluargaProgram PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) memberikan pendampingan dan konseling kepada keluarga yang menghadapi masalah pengasuhan, termasuk isu penyalahgunaan narkoba.
DP3AP2KB juga mengoperasikan Unit Layanan Berbasis Keluarga untuk memberdayakan orang tua dalam mendidik dan melindungi anak-anak mereka.
“Kami ingin membentuk keluarga yang berkualitas, baik secara sosial maupun ekonomi,” jelas Fitriani.
Tak hanya itu, program Forum Generasi Berencana (GenRe) juga digalakkan dengan melibatkan remaja sebagai tutor sebaya dan konselor. Pendekatan ini dinilai lebih efektif dalam menyampaikan pesan pencegahan kepada kelompok seusia mereka.
Baca Juga:Ribuan Peserta dari 22 Negara Ramaikan Dieng Trail Run 2025, Dongkrak Pariwisata JatengHujan Deras Picu Longsor di Bubulak Bogor, Jalan Setapak Tertutup Material
“Remaja butuh pendekatan berbeda dibandingkan anak balita atau lansia. Intervensi keluarga yang tepat akan membentuk ketahanan keluarga yang kuat,” tutup Fitriani.(mong)
