“Jauh drastis menurun. Sopir sama kernet sekarang lebih banyak di rumah, mau gimana lagi. Kalau ada orderan baru dihubungi,” ujar Alex.
Ia menyebut situasi sekarang bahkan lebih buruk dibanding masa pandemi COVID-19. Dulu, kata dia, meski ada pembatasan aktivitas, pemerintah masih memberi relaksasi.
Sekarang, lanjutnya, aktivitas kembali bebas tetapi bisnis pariwisata justru lumpuh karena minimnya permintaan.
Baca Juga:Diduga Hilang Konsentrasi, Pemotor di Kabupaten Bogor Tabrak Penyebrang Jalan hingga Terpental 10 MeterKuasa Hukum PT BDS Tegaskan Dana Rp127 Miliar Tertahan Akibat Lambat Bayar, Murni Bisnis?
Pihaknya sempat menjual beberapa aset untuk menambal biaya operasional. Namun jika situasi terus berlanjut tanpa solusi, Alex tak menampik kemungkinan terburuk, unit bus berhenti total, bahkan perusahaan bisa gulung tikar.
“Untungnya kita belum sampai jual unit alhamdulillah. Kalau enggak ada solusi, mungkin kami akan gulung tikar,” tutupnya. (Mong)
Reporter: Firman Satria
