Satu Jemaah Haji Asal Ciamis Meninggal dalam Bus Menuju Bandara King Abdulaziz, Dimakamkan di Jeddah

Satu jemaah haji asal Ciamis meninggal dunia
Satu jemaah haji asal Ciamis meninggal dunia
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kabupaten Ciamis kembali dirundung duka menyelimuti sukacita kepulangan jemaah haji. Seorang jemaah haji asal Kecamatan Lakbok, Miftahudin (71 tahun), mengembuskan napas terakhirnya di dalam bus yang mengantarkan rombongannya dari Mekkah menuju Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis (19/6).

Peristiwa ini terjadi tepat di penghujung perjalanan spiritualnya, hanya beberapa jam sebelum jadwal penerbangan pulang ke Tanah Air bersama Kloter 19 JKS.

Miftahudin, yang berangkat berhaji bersama sang istri, diduga kuat meninggal dunia akibat komplikasi stroke yang sebelumnya pernah dideritanya.

Baca Juga:Unik! Persib Umumkan Hamra Hehanusa Lewat Videotron di Summarecon MallGedung Bekas BPS Jadi Harapan KPU Banjar, Tapi Birokrasi Jadi Penghalang

Kepastian duka ini disampaikan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Ciamis, H. Nana Supriatna.

“Jadi meninggalnya dalam perjalanan dari Mekkah ke Jeddah, Arab Saudi. Sebelum sampai di Bandara, jemaah haji tersebut diperkirakan sudah meninggal dunia di dalam dalam bus, diduga karena kondisi stroke,” ujar Nana, Minggu (22/6/2025).

Kronologi kesehatan almarhum menggambarkan perjuangan yang penuh liku di Tanah Suci. Sebelumnya, pada 25 Mei 2025, Miftahudin sempat dirawat di rumah sakit selama tiga hari akibat serangan stroke.

“Saat Armuzna (Arofah) jemaah ditemukan petugas haji Arab Saudi dengan kondisi lemas, lalu dibawa ke rumah sakit, lalu diobservasi. Setelah mulai membaik, jemaah diantar lagi ke tenda Arofah. Selama lontar jumroh, jemaah dibadalkan,” tutur Nana.

Hari yang seharusnya menjadi langkah terakhir menuju pulang, Kamis 19 Juni 2025, justru menjadi saksi bisu perjalanan terakhirnya. Bersama 441 jemaah Kloter 19 JKS lainnya, Miftahudin meninggalkan Mekkah menuju Jeddah dengan hati mungkin dipenuhi kerinduan pada keluarga di Lakbok.

Namun, bus yang membawanya tak pernah sampai ke bandara dengan dirinya dalam keadaan hidup. Di tengah perjalanan, di atas roda yang menggelinding membawa pulang ratusan jemaah, nyawanya berpulang. Sang istri, yang mendampinginya sepanjang perjalanan ibadah, kini harus menghadapi kenyataan pahit pulang sebatang kara.

Kabar meninggalnya Miftahudin segera disampaikan kepada keluarga di Indonesia. Namun, kepulangan jenazah bukanlah pilihan yang mungkin. Dengan berat hati, jenazah Miftahudin dimakamkan di pemakaman Jeddah, Arab Saudi, ribuan kilometer dari kampung halamannya di Lakbok, Ciamis. Tanah Arab menjadi peristirahatan terakhirnya, mengubur harapan keluarga untuk menyambutnya di bandara, memeluknya usai menunaikan rukun Islam kelima.

0 Komentar