JABAR EKSPRES – Minyak dunia dikabarkan terkena dampak dari ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang tengah saling berbalik serang.
Akibat ketengan geopolitik antara Iran vs Israel ini, harga minyak dunia melonjak hampir mencapai angka 3% per hari Kamis, 19 Juni 2025 kemarin.
Lonjakan harga minyak mentah dunia ini dipicu oleh perintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang meminta militer untuk meningkatkan serangan ke Iran.
Baca Juga:Persib Bandung Kabarnya Mengincar Shayne Pattynama, Benarkah?Ternyata Ini Sosok Istri Soekarno Asal Jepang yang Tak Tercatat dalam Sejarah, Belum Banyak Diketahui
Diketahui bahwa harga minyak Brent sebagai patokan global mengalami kenaikan sebesar USD2,15 atau sekitar 2,8%, sehingga ditutup pada level USD78,85 per barel.
Angka USD78,85 per barel untuk minyak Brent ini menjadi nilai tertinggi sejak bulan Januari 2025 yang lalu.
Tidak hanya Brent, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga sama-sama mengalami lonjakan sampai menyentuh angka USD77,58 per barel.
Kenaikan minyak mentah ini memunculkan kekhawatiran pasar terkait potensi terjadinya gangguang pasokan.
Dinamina pasar energi global ini dikarenakan terjadinya peningkatan agresi militer Israel terhadap Iran usai salah satu rumah sakit mereka terhantam rudal di Beersheba.
Khawatir Konflik Meluas
Muncul juga kekhawatiran terkait konflik Iran-Israel ini bisa meluas dan memberikan gangguang signifikan terhadap stabilitas kawasan.
Terlebih kawasan di sekitar Selat Hormuz yang merupakan jalur vital karena dilalui oleh sebanyak 20% pasokan minyak dunia.
Baca Juga:Ternyata Ini Sosok Anak Soekarno yang Telah Disembunyikan Selama 40 Tahun, Terbongkar Gara-gara SoehartoSuksesor Edo Febriansah di Persib Bandung Bakal Pemain Berlabel Timnas Indonesia?
Namun pada Jumat, 20 Juni 2025 telah terjadi koreksi atas harga minyak setelah Donald Trump akan mengambil keputusan terkait aksi militar kepada Iran akan diambil dalam dua pekan.
Pernyataan dari Presiden AS itu sedikit meredakan kekhawatiran pasar terkait tersengatnya harga minyak, sehingga membuat harga Brent menjadi turun ke USD76,90 per barel dan WTI menjadi USD75,61 per barel.*