JABAR EKSPRES – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat mengklaim sudah meninjau lahan di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akan dijadikan lokasi untuk merelokasi korban banjir.
Kepala Bidang Perumahan pada Disperkim Provinsi Jawa Barat Achmad Haidar mengatakan, Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1,3 hektare itu akan dijadikan lokasi hunian pengganti bagi warga korban banjir di RW 03, 13 dan 14 Desa Nyalindung.
“Berdasarkan data Pemdes Nyalindung, ada 25 rumah yang terdampak banjir bandang pada 15 Maret 2025. Hasil verifikasi, dari 37 kepala keluarga (KK), 27 KK yang menyatakan kesiapannya untuk direlokasi,” kata Achmad Haidar saat dikonfirmasi, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga:Partisipasi Warga Ikut Cek Kesehatan Gratis di Jabar Masih Rendah, Kadinkes Jabar: Belum Sadar Pentingnya CKGAcungkan Sajam ke Pengendara di Ciparay, Pria Beratribut Ormas Ditangkap Polisi!
Kendati demikian, menurut Achmad, untuk memastikan kelaikan lahan untuk merelokasi warga terdampak banjir bandang. Pemprov Jabar tengah meminta Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melaksanakan kajian terlebih dahulu.
“Kan harus diukur dulu. Kami sedang meminta kepada ITB untuk melaksanakan (kajian), menyusun rencana dulu,” tambahnya.
Pihaknya berharap proses pembangunan hunian untuk korban banjir bisa dimulai Juli mendatang setelah penyusunan perencanaan dan kajian rampung dilakukan pihak ITB.
“Jadi kan itu relokasi posisi masih asli, jadi harus diukur dulu tidak bisa langsung dibangunkan. Akan dihitung berapa kebutuhan biayanya baru setelah itu akan dieksekusi. Harapannya Juli sudah mulai,” ujar Achmad.
Namun untuk konsepnya, lanjut Achmad, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengintruksikan agar mengadopsi rumah adat seperti di Kampung Naga, Tasikmalaya.
Namun demikian, lanjut dia akan disesuaikan dengan kondisi warga Desa Nyalindung yang menjadi korban terdampak banjir.
“Memang arahan pak Gubernur mengambil contoh rumah adat di Kampung Naga. Paling nanti ada sedikit penyesuaian dengan teknologi yang sekarang dan masyarakatnya. Kan bukan masyarakat (kampung) adat, jadi akan disesuaikan,” jelasnya.
Baca Juga:Jelang Konvoi Persib Juara, Polrestabes Bandung Sita Ribuan Botol MirasCimahi Waspada Sesar Lembang, Ratusan Warga Ikuti Simulasi Bencana di Techno Park
Sebelumnya, warga yang tinggal di bantaran Sungai Cimeta, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, KBB, Jawa Barat merasa cemas wilayahnya kembali diterjang banjir bandang di musim penghujan ini. Mereka berharap segera direlokasi seperti yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.