JABAR EKSPRES – Warga terdampak banjir bandang di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta segera direlokasi seperti yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pasalnya, warga yang tinggal di bantaran Sungai Cimeta, Desa Nyalindung saat ini merasa cemas. Sebab wilayahnya kembali diterjang banjir bandang.
Seperti diketahui rumah warga di RW 03, 13 dan 14, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat diterjang banjir bandang pada 15 Maret 2025 akibat meluapnya Sungai Cimeta. Sebanyak 25 rumah rusak ringan hingga berat akibat bencana tersebut.
Baca Juga:Pemilik Bangunan di Bantaran Sungai Kota Kembang Diultimatum, Erwin: Tindakan Zalim Mengambil Hak Publik!Cimahi Raih Indeks Ketahanan Tertinggi, Diakui Paling Tangguh Hadapi Bencana se-Jawa Barat
Dedi Mulyadi ditemani Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail sempat meninjau lokasi banjir pasca kejadian tersebut.
“Katanya abis lebaran mau relokasi tapi belum, waktu itu Pa Dedi sempat ke sini. Harapannya segera pindah aja, ibu setuju,” ujar Dede Sumiati (61), salah seorang warga, Rabu (21/5/2025).
Ia dan anaknya mengaku resah dan takut air Sungai Cimeta kembali meluap dan menerjang rumahnya yang lokasinya hanya sekitar 5 meter lebih jaraknya dari sungai.
Apalagi lanjut dia, belakangan ini hujan deras kerap mengguyur wilayahnya yang membuat Dede tak bisa tidur nyenyak.
“Ibu tinggal berdua sama anak. Kalau hujan apalagi pas malam-malam harus siap-siap, baju dimasukin keresek, peraboran diberesin. Soalnya ini kalau ujan airnya pasti naik, khawatir masuk lagi ke dalam rumah, jadinya tidur gak nyeyak,” ujar dia.
Dede masih ingat betul saat banjir bandang menerjang rumahnya dengan ketinggian air 3 meter. Ketika itu ia sedang menanak nasi, namun beruntung ia dan keluarganya masih bisa menyelamatkan diri ketika air tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.
Menyadari rumahnya akan terendam, Dede pun menyelamatkan diri lewat jendela belakang rumahnya. Setelah itu, air langsung merendam rumahnya yang berada di bantaran sungai. Seluruh barang-barang seperti perabotan, kursi hingga peralatan elektronik rusak terendam banjir.
Baca Juga:Taksi Online Terguling di Jalan Pajajaran Bogor, Satu Penumpang Luka-LukaKetua DPRD Sastra Winara Ulimatum Perusahaan di Kabupaten Bogor Tak Boleh Cemari Lingkungan
“Ibu kemarin pas kejadian tanggal 15 Maret sendiri di rumah, langsung lari lewat belakang ke kebun cuma bawa surat-surat aja. Kalau yang lain udah gak ada yang bisa diselamatin, lemari aja pada jatuh, pintu jebol. Tahun kemarin juga banjir, tapi paling parah sekarang,” kata dia.
