Cimahi Raih Indeks Ketahanan Tertinggi, Diakui Paling Tangguh Hadapi Bencana se-Jawa Barat

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan (mong)
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan (mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kota Cimahi dinobatkan sebagai daerah paling tangguh dalam menghadapi bencana di Jawa Barat. Hal ini berdasarkan raihan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) tertinggi pada tahun pengukuran 2023, sebagaimana disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan.

“Alhamdulillah, pada pengukuran tahun 2023 yang diumumkan di 2024, Cimahi meraih IKD tertinggi di Jawa Barat. Artinya, kita menjadi kota paling tangguh dalam menghadapi bencana,” ujar Andy, sapaan akrabnya, dalam peringatan Hari Kebencanaan Nasional yang digelar di Cimahi Techno Park, Rabu (21/5/2025).

Andy menjelaskan, capaian tersebut sejalan dengan rendahnya indeks risiko bencana yang dimiliki Kota Cimahi, menandakan bahwa berbagai strategi mitigasi dan kesiapsiagaan telah diterapkan secara efektif.

Baca Juga:Taksi Online Terguling di Jalan Pajajaran Bogor, Satu Penumpang Luka-LukaKetua DPRD Sastra Winara Ulimatum Perusahaan di Kabupaten Bogor Tak Boleh Cemari Lingkungan

Sebagai bagian dari peringatan Hari Kebencanaan Nasional, BPBD Kota Cimahi mengadakan serangkaian kegiatan edukatif selama tiga hari. Kegiatan ini melibatkan pelajar dari jenjang TK hingga SMP, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat sejak dini terhadap potensi bencana.

“Kami ingin pengetahuan tentang mitigasi dan pencegahan bencana menjangkau semua lapisan masyarakat, salah satunya melalui edukasi anak-anak secara langsung,” jelas Andy.

Berbagai kegiatan digelar, mulai dari simulasi evakuasi, pengajaran dasar-dasar kebencanaan, hingga kompetisi membuat tandu darurat yang diikuti oleh siswa pramuka tingkat SMP. Kompetisi ini melatih keterampilan dasar yang krusial saat kondisi darurat bencana.

Selain itu, BPBD Cimahi juga menggandeng lembaga kebencanaan seperti BPBD Provinsi Jawa Barat dan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk memberikan materi edukatif tentang mitigasi, pencegahan, hingga rehabilitasi pascabencana.

Andy menambahkan, Kota Cimahi menghadapi sedikitnya 10 jenis potensi ancaman bencana, termasuk gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang, banjir, kegagalan teknologi, dan wabah penyakit.

“Dengan capaian IKD tertinggi dan pendekatan menyeluruh yang melibatkan semua elemen masyarakat, Cimahi terus berupaya membangun ketangguhan sebagai kota yang siap menghadapi berbagai risiko bencana,” pungkasnya.

0 Komentar