Atasi Banjir di Jalan Amir Mahmud, Pemkot Siapkan Ground Tank dan Tertibkan Bangunan Liar di Cimahi

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira saat Turun Mengecek salah Satu Saluran Drainase di Jalan Amir Machmud (Mong)
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira saat Turun Mengecek salah Satu Saluran Drainase di Jalan Amir Machmud (Mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi mengambil langkah konkret untuk menangani persoalan banjir yang kerap terjadi di Jalan Amir Mahmud, terutama saat hujan deras mengguyur. Dampak dari genangan air yang cukup tinggi di jalur nasional tersebut bukan hanya menghambat mobilitas warga, tapi juga menimbulkan kemacetan parah.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemetaan sejumlah titik rawan genangan di sepanjang jalan, meski intervensi secara menyeluruh tidak bisa dilakukan langsung karena Jalan Amir Mahmud berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

“Setidaknya dengan melakukan pemeriksaan krenasi yang ada di Jalan Amir Mahmud, semampunya kita berupaya mengurangi genangan air yang ada di sana,” ujarnya kepada awak media saat melakukan peninjauan lapangan, Senin (19/5/2025).

Baca Juga:Jelang Iduladha, Pedagang Hewan Kurban di Kota Bandung Dilarang Jualan di Trotoar Longsor di Nagreg Rusak Kantor Desa dan Rumah Warga, 3 Orang Luka-luka

Adhitia menjelaskan, salah satu upaya yang  dipersiapkan adalah membuat kajian sistem tata kelola air atau water plan. Pemkot Cimahi merencanakan pembangunan ground tank di titik-titik genangan, khususnya di kawasan yang rawan limpasan air ke pemukiman warga.

“Pertama kita akan membuat kajian tentang water plan, kita akan pasang ground tank di sepanjang jalan yang sering terjadi genangan air yang masuk ke arah pemukiman warga,” jelasnya.

Menurutnya, fungsi utama ground tank itu untuk menampung air sementara, sehingga volume air yang menggenangi jalan bisa berkurang dan tidak melimpah ke permukiman.

“Mudah-mudahan bisa dieksekusi dengan cepat,” tegas Adhitia.

Langkah berikutnya, kata dia, adalah normalisasi saluran-saluran air di lingkungan permukiman warga yang bermuara ke Sungai Cimahi. Namun, proses ini juga menghadapi tantangan karena adanya bangunan warga yang berdiri di atas saluran air.

“Karena yang saya cek tadi, ada beberapa saluran yang terhalang oleh bangunan-bangunan rumah warga,” ujarnya.

Kondisi ini membuat proses normalisasi tidak bisa dilakukan secara menyeluruh. Namun, pihaknya menyebut sudah ada komunikasi awal dengan pemerintah pusat untuk membahas langkah-langkah penertiban bangunan liar yang menghalangi jalur drainase.

“Insya Allah sudah ada sinyalemen juga dari pemerintah pusat untuk mengajak rapat vektor Cimahi dalam rangka penertiban bangunan-bangunan liar yang berdiri di atas saluran air,” ungkapnya.

0 Komentar