Dari 1500 RW di Kota Bandung, Realisasi KBS Baru Sentuh 28 Persen!

Petugas kebersihan mengeluarkan pupuk cair dari olahan sampah organik di rumah pengelolaan sampah mandiri tingkat RT di Cijagra, Kota Bandung, Rabu (30/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Petugas kebersihan mengeluarkan pupuk cair dari olahan sampah organik di rumah pengelolaan sampah mandiri tingkat RT di Cijagra, Kota Bandung, Rabu (30/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Telah berjalan sejak tahun 2015, program Kawasan Bebas Sampah di Kota Bandung sampai saat ini baru sentuh angka 28 persen dari total kawasan sebanyak 1.500 rukun warga (RW).

Fluktuasi kenaikan dimulai ketika Bandung tengah menghadapi kondisi darurat sampah.

Plt Kepala UPT Pengelolaan Sampah, DLH Kota Bandung, R. Ramdani, mengungkapkan total KBS saat ini berada diangka 466 RW.

Jumlah tersebut terus mengalami progres sejak Maret 2025, yang kala itu baru menyentuh 415 kawasan.

Baca Juga:Gedung Kwarcab Kabupaten Bogor Diresmikan, Anggota Pramuka Diberi Pelatihan Platform DigitalWalhi Jabar Sebut Insinerator Bisa Turunkan Kesadaran Masyarakat soal Sampah

Namun melihat angka tersebut tentunya masih jauh dari total kawasan RW yang ada di Kota Bandung.

Kendati demikian, kata dia, ini merupakan langkah positif dalam memberikan percontohan bagi RW-RW yang belum mendeklarasikan kawasannya sebagai KBS.

“Ini artinya sekitar 28-29 persen RW sudah aktif dalam program ini. Harapannya, semakin banyak RW yang bergabung ke depan,” kata Ramdani, Rabu (14/5).

Ia menjelaskan, syarat utama agar sebuah RW masuk kategori KBS adalah adanya pemilahan sampah dari rumah tangga.

Diakuinya, KBS bukan berarti di kawasan tersebut sudah tidak ditemukan sampah. Akan tetapi, masyarakat sudah aktif menjalankan berbagain program terkait pengolahan sampah.

“Partisipasi warga bisa dimulai dari gerakan Kang Pisman yang merupakan singkatan dari Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan. Ini sejalan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), tapi dikemas dengan kearifan lokal Sunda,” ujarnya.

Menurutnya, kesadaran warga adalah kunci. Jika dari tingkat rumah tangga sudah memilah sampah, maka proses selanjutnya jadi jauh lebih mudah.

Baca Juga:Warga Cipariuk Tanam Pohon di Jalan Rusak, Sindiran Pedas untuk Pemkot BanjarSistem Zonasi Diperbarui, PPDB di Cimahi Lebih Adil?

Di tempat lain, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengungkapkan, Pemerintah Kota Bandung sudah menargetkan 700 KBS bakal terlaksana di tahun 2025.

Menurutnya, pelibatan masyarakat amat penting guna menyelesaikan segala problematika terkait permasalahan sampah di Kota Bandung. Hal ini guna menyongsong Kota Kembang sebagai wilayah yang mampu mengolah sampah secara berkelanjutan.

“Dengan melibatkan masyarakat, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan,” ujarnya. (Dam)

0 Komentar