JABAR EKSPRES – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) menilai rencana optimalisasi insinerator di Bandung Raya bukan hanya bermasalah dari sisi lingkungan, tapi juga mengancam kepedulian masyarakat terhadap daur ulang dan pengurangan sampah dari sumber.
“Kalau insinerator jadi solusi utama, masyarakat akan berpikir tak perlu repot lagi memilah atau mengurangi sampah. Ini membunuh kesadaran kolektif yang selama ini dibangun,” kata Jefry Rohman dari Tim Advokasi Pengelolaan Sampah Walhi Jabar, kepada Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.
Menurut Jefry, pesan-pesan pemerintah soal pentingnya memilah dan mengolah sampah berisiko tak diindahkan jika masyarakat tahu ada teknologi yang bisa ‘menyelesaikan’ semuanya.
“Padahal semangat pengurangan dari sumber tak boleh luntur,” ujarnya.
Baca Juga:Warga Cipariuk Tanam Pohon di Jalan Rusak, Sindiran Pedas untuk Pemkot BanjarSistem Zonasi Diperbarui, PPDB di Cimahi Lebih Adil?
Ia menyebut, dalam berbagai audiensi dengan pemerintah daerah dan aktivis lingkungan, Walhi berulang kali menekankan pentingnya penanganan sampah di kawasan komersial.
“Mereka punya sumber daya, tapi malah jadi penghasil sampah terbesar dan tak mandiri. Ini harusnya jadi prioritas,” kata Jefry.
Walhi juga mengkritisi keberadaan oknum yang memanfaatkan kekacauan pengelolaan sampah untuk kepentingan tertentu.
“Ada retribusi liar, jatah preman, sampai tarik-menarik kewenangan di pasar seperti Gedebage. Ini yang harus dibereskan lebih dulu,” pungkasnya.