JABAR EKSPRES – Buat kamu yang selama ini mengandalkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, khususnya melalui Program Keluarga Harapan (PKH), sebaiknya mulai lebih waspada dan siaga.
Ya, sistem baru inilah yang kini dijadikan acuan utama dalam menentukan siapa saja yang layak menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, dalam agenda resmi bersama para pendamping PKH se-Lampung di Bandar Lampung pada Senin, 12 Mei 2025.
Baca Juga:Main Aplikasi Penghasil Uang 2025 Dapat Saldo Rp50.000 Dompet DigitalUang Koin Kuno Rp25 Perak Jadi Buruan Kolektor di 2025, Harganya Melejit Jutaan Rupiah
DTSEN Gantikan DTKS, Hanya Warga Termiskin yang Dapat Bansos
Jika sebelumnya rujukan data penerima bansos menggunakan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), kini semuanya akan digantikan oleh DTSEN sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025.
Dalam sistem DTSEN, penduduk Indonesia diklasifikasikan ke dalam 10 desilĀ berdasarkan tingkat kesejahteraannya.
Nah, hanya masyarakat yang berada di desil 1 dan 2, yaitu kelompok yang dikategorikan sebagai miskin dan miskin ekstrem, yang berhak memperoleh bantuan seperti PKH, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan.
Yang membuat sistem ini lebih ketat adalah adanya proses verifikasi dan validasi yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Artinya, sekalipun kamu sudah terdaftar dan menerima bantuan di awal tahun, tetapi jika pada triwulan berikutnya kondisi ekonomi kamu dianggap meningkat, maka status sebagai penerima bisa langsung dicoret.
Dalam penjelasannya, Gus Ipul menegaskan bahwa paradigma bantuan sosial harus bergeser.
Pemerintah tidak lagi ingin masyarakat hanya sekadar menerima bantuan, tapi juga harus tumbuh dan berkembang hingga akhirnya mandiri.
Baca Juga:PLN Hadirkan Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik, ini Cara DaftarnyaRelawan Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Bakal Dapat Bansos Rp150 Ribu, ini Faktanya
āBantuan itu sifatnya sementara. Tapi kalau seseorang sudah berdaya, maka itu akan bertahan seumur hidup,ā ujar Gus Ipul dalam pidatonya.